Network
MAPAY BANDUNG - Berdasarkan kisah sejarah, orang-orang terdahulu menyebut Kota Sukabumi dengan sebutan Suka Bumen dan Soekaboemi.
Hingga kemudian muncul pertanyaan masyarakat, apa arti dari nama Suka Bumen dan Soekaboemi ini? Dan dari mana nama-nama itu berasal?
Simak berikut ini adalah kisah sejarah mengenai Kota Sukabumi, salah satu wilayah yang ada di Provinsi Jawa Barat.
Suka Bumen
Dilansir MapayBandung.com dari Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) Kota Sukabumi, Rabu 11 Oktober 2023, Sukabumi telah ada sejak tahun 1815 silam.
Ada yang mengatakan bahwa nama Sukabumi berasal dari bahasa Sunda, yakni Suka Bumen.
Suka Bumen itu sendiri bermakna bahwa, pada kawasan yang memiliki udara sejuk dan nyaman ini membuat orang-orang suka bumen-bumen atau menetap.
Baca Juga: Berusia 381 Tahun, Daerah Ini Pernah Pemekaran hingga Punya Luas 4 Persen dari Total Luas Jabar!
Penjelasan yang lebih masuk akal adalah bahwa nama Sukabumi berasal dari bahasa Sansekerta.
Yang memiliki arti suka, ‘kesenangan, kebahagiaan, kesukaan’ dan bhumi ‘bumi’, sehingga, Sukabumi artinya ‘bumi kesukaan'.
Soekaboemi
Baca Juga: 10 Deretan Wilayah Terluas di Jabar, Daerah Berjuluk Kota Santri Ini Nomor 1, Bandung Kalah!
Namun, dulu namanya bukanlah Sukabumi seperti yang dikenal masyarakat saat ini, melainkan Soekaboemi adalah nama awalnya.
Pada tahun 1815 silam, Soekaboemi atau Sukabumi, diperkenalkan oleh administratur perkebunan asal Belanda, bernama Andries Christoffel Johannes de Wilde.
Kota yang saat ini berluas 52,46 Km² ini mendapatkan namanya dari Andries Christoffel Johannes de Wilde yang menamakan Soekaboemi.
Baca Juga: Punya Penduduk Paling Sedikit di Jabar, Daerah Ini Dijuluki Gerbangnya Jawa Barat, Bisa Tebak?
Dalam laporan surveynya, Andries Christoffel Johannes de Wilde mencantumkan nama Soeka Boemi (dalam dua suku kata), sebagai tempat ia menginap di kampung Tji Colle.
Andries de Wilde ini juga adalah seorang Preanger Planter (kopi dan teh) yg bermukim di Bandung. Di mana eks rumah tinggal dan gudang kopinya sekarang dijadikan Kantor Pemkot Bandung.
Awalnya, ia mengirim surat kepada kawannya Pieter Englhard untuk mengajukan permohonan kepada pemerintah.
Permohonan ini bermaksud untuk mengganti nama Cikole (berdasar nama sungai yang membelah kota Sukabumi) dengan nama Soekaboemi 13 Januari 1815.
Sejak itulah Cikole resmi menjadi Soekaboemi.***
