Ridwan Kamil Ungkap Tantangan Ketika Resmikan BRT di Bandung Raya, Mulai Kondisi Jalan hingga Angkot Resah

- 26 Desember 2022, 18:00 WIB
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil /HUMAS JABAR

 

 

MAPAY BANDUNG - Bus Rapid Transit (BRT) resmi diperkenalkan Gubernur Jabar Ridwan Kamil pada Sabtu 24 Desember 2022, sebagai moda transportasi massal ramah lingkungan di kawasan Bandung Raya.

Usai BRT resmi beroperasi, Ridwan Kamil mengatakan, ada sejumlah tantangan yang mesti dihadapi, mulai dari kondisi jalanan di Bandung Raya yang beragam hingga muncul keresahan dari supir angkot.

Transportasi massal ramah lingkungan BRT ini memiliki berbagai jenis, yang disesuaikan dengan kondisi dataran dan cekungan jalan seputar Bandung Raya.

Sehingga, ada perbedaan dengan kota besar lainnya dan memiliki banyak tantangan tertentu.

Baca Juga: BRT Mulai Beroperasi, Ada 8 Bus Listrik Kapasitas 25 Penumpang Sudah Lalu Lalang di Bandung Raya

"Di Bandung berbeda dengan Jakarta, Semarang atau Surabaya yang tanahnya datar dan jalannya lebar. Cekungan Bandung atau kawasan Bandung Raya ini jalannya kecil-kecil, berkelok-kelok, dan berbukit-bukit,” kata Ridwan Kamil, yang dikutip MapayBandung.com dari siaran pers, Senin 26 Desember 2022.

Kawasan Cekungan Bandung itu sendiri meliputi Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang.

Selain itu, muncul keresahan dari sejumlah angkutan kota (angkot) yang merasa terancam usai Bus Rapid Transit (BRT) resmi beroperasi.

Tak sedikit dari para supir angkot itu beranggapan, hadirnya BRT akan mengganggu ekosistem hingga mengurangi pendapatan mereka.

Baca Juga: Wanita Bugis Tewas Terbakar dalam Crane di Tambang Nikel, Warganet Ulik Penyebabnya, Merinding!

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, memberi jawaban atas keresahan para supir angkot yang terasa terancam usai angkutan BRT resmi beroperasi.

Disampaikan Ridwan Kamil, angkot yang ada di wilayah Bandung Raya nantinya akan dikonversikan ke dalam bus BRT.

Termasuk para supir angkot, yang akan menjadi bagian konsorsium transportasi publik.

"Waktu jadi supir angkot pendapatannya sekian, nanti jadi supir bus pendapatannya juga sekian, hanya berubah yang tadinya sopir angkot nanti menjadi supir bus," katanya.

Baca Juga: Luis Milla Sebut Persib Punya Semangat Tak Ingin Kalah Usai Rekor Unbeaten Terjaga

Usai diresmikan Ridwan Kamil pada Sabtu kemarin, BRT saat ini sudah mulai beroperasi dan sudah terlihat lalu lalang di jalanan Bandung Raya.

Ridwan Kamil menambahkan, BRT secara aktif sudah beroperasi menggunakan 8 bus listrik dengan kapasitas 25 penumpang per bus.

Untuk transportasi antar regional akan ada LRT (Lintas Rel Terpadu), yang sudah disepakati rutenya.

Sedangkan untuk persoalan anggaran, Ridwan Kamil mengatakan, dirinya akan berhimpun bersama kepala daerah Bandung Raya secepatnya untuk membahas hal tersebut.

Baca Juga: LINK STREAMING Timnas Indonesia vs Brunei Piala AFF 2022 Hari Ini, Tinggal Klik Langsung Nonton

"Nah awal Januari para kepala daerah Bandung Raya akan berhimpun untuk menyepakati anggaran, juga komitmen operasional dan lain-lain," ucap Ridwan Kamil.

Menurutnya, BRT adalah solusi masterplan untuk mengatasi macet, karena mayoritas penduduk di kawasan Bandung menggunakan transportasi pribadi mencapai sekitar 84 persen.

"Dalam hitungan 20 sampai 30 tahun, kalau ini dibiarkan, ketika keluar rumah semua kena macet," ucapnya.***

 

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x