200 Lebih Rumah Akan Dibangun Pasca Banjir dan Tanah Longsor di Garut

- 31 Juli 2022, 06:45 WIB
 Wakil Bupati (Wabup) Garut, Helmi Budiman mengecek kondisi permukiman warga di pinggiran Sungai Ciwalen, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Senin 18 Juli 2022.
Wakil Bupati (Wabup) Garut, Helmi Budiman mengecek kondisi permukiman warga di pinggiran Sungai Ciwalen, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Senin 18 Juli 2022. /Garutkab.go.id



MAPAY BANDUNG - Sebanyak 200 lebih rumah penyintas atau korban bencana banjir dan tanah longsor di Garut akan dibangun kembali.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut pun menetapkan masa transisi guna memastikan masyarakat penyintas bencana banjir dan longsor memiliki tempat tinggal kembali.

Masa transisi ditetapkan setelah selama dua pekan sejak 16 Juli 2022, Pemkab Garut menetapkan status darurat bencana.

Masa transisi darurat dilakukan dalam rangka penanggulangan pasca bencana banjir dan longsor yang terjadi pada 15 Juli lalu.

Baca Juga: Praktisi Kejawen Ungkap 6 Cara Mengetahui Pasangan Selingkuh, Nomor 1 Mudah Dilihat

Hal itu disampaikan Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman usai memimpin Rapat Evaluasi terkait penanggulangan bencana di Kantor BPBD Garut, Jumat 29 Juli 2022.

"Masuk tanggap darurat sudah kita anggap selesai dilanjutkan dengan masa transisi. Masa transisi ini kan harus membangun rumah. Rumah yang harus kita bangun itu 140 yang relokasi, yang 72 yang di tempat," ucap Helmi Budiman.

Dari jumlah rumah yang harus dibangun, paling banyak berasal dari kecamatan Garut Kota. Selain membangun rumah penyintas, Pemkab Garut juga akan mengganti rugi sawah yang terkena banjir.

"Yang banyak itu pertama di sini di Kecamatan Garut Kota, kalau yang kedua yang dari Kecamatan Banjarwangi. (yang sawahnya terkena banjir) dapat ganti. Karena itu kan kita pergerakan puso. Dapat ganti berupa bibit benih," katanya.

Halaman:

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah