Network
MAPAY BANDUNG - Wakil Bupati Sumedang, Erwan Setiawan mengatakan, pihaknya bersama jajaran Kemenhub dan Polres Sumedang menggelar operasi kendaraan angkutan barang yang melebihi kapasitas (over capacity) di Jalur Sumedang-Wado, pada Selasa 8 Juni 2021.
Hal ini sebagai langkah menindaklanjuti keluhan warga soal banyak truk bermuatan besar melintas jalur tersebut, padahal truk dengan muatan lebih dari 8 ton dilarang melintas.
Sejumlah kendaraan besar itu ditimbang menggunakan jembatan timbang portabel yang dipasang di ruas jalan.
Baca Juga: Jalur Alternatif Wado Sumedang Ternyata Tidak Cocok Dilintasi Kendaraan Besar
"Menindaklanjuti permasalahan kendaraan yang melebihi tonase di ruas jalan Sumedang-Wado, Dishub Sumedang, Kementerian Perhubungan dan Polres Sumedang menggelar operasi kendaraan yang melebihi tonase di ruas Jalan Sumedang-Wado, hari ini," kata Erwan dalam postingan instagramnya @erwansetiawan54.
Apabila didapati kendaraan tersebut beratnya melebihi 8 ton maka akan langsung ditilang oleh petugas dari Kementerian Perhubungan.
Sementara pengendara yang tidak melengkapi surat-surat kendaraan diberi sanksi tilang oleh petugas kepolisian.
Baca Juga: Terpapar Covid-19 Padahal Sudah Divaksin, Wagub Jabar Akui Teledor Prokes
"Pelanggaran over tonase dan surat-surat yang tidak lengkap diberikan sanksi tilang oleh petugas kepolisian. Sementara sopir truk yang melebihi tonase ditangani oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dari Kemenhub," jelasnya.
Pemkab Sumedang diakuinya telah berkirim surat ke Dishub Provinsi Jawa Barat dan koordinasi dengan pihak Kepolisian untuk menertibkan mobilisasi angkutan truk yang melanggar ketentuan tonase yang diperbolehkan sesuai kelas jalannya.
