Dengan demikian pihaknya memperkirakan empat faktor penyebab gerakan tanah yaitu karena kemiringan lereng yang tidak terlampau curam sehingga gerakan tanah relatif lambat.
Baca Juga: Mahasiswa Mau Dapat Uang Rp700 Ribu per Bulan dari Mendikbud? Simak Caranya di Sini
Baca Juga: Berlaku Mulai Besok, Ini Jadwal Lengkap Perjalanan Kereta Api Terbaru Gapeka 2021
Lalu kemungkinan material timbunan yang kurang padu atau mudah tererosi. Ketiga, pengaruh dari erosi air permukaan (air hujan maupun aliran sungai) di kaki lereng, mengingat lokasinya yang berada tidak jauh dari sungai besar.
"Curah hujan yang tinggi menjadi pemicu gerakan tanah," ungkap Andiani.***