Pemkab Garut Tambah Fasilitas Penanganan Covid-19 di RSUD dr Slamet dari Penambahan Ruangan dan Alkes

- 26 Januari 2021, 11:16 WIB
Bupati Garut Rudy Gunawan saat mengecek fasilitas baru yang disiapkan Pemkab Garut di RSUD dr. Slamet pada Senin 25 Januari kemarin. Pemkab Garut melakukan penambahan fasilitas penunjang perawatan pasien covid-19 di RSUD dr. Slamet.
Bupati Garut Rudy Gunawan saat mengecek fasilitas baru yang disiapkan Pemkab Garut di RSUD dr. Slamet pada Senin 25 Januari kemarin. Pemkab Garut melakukan penambahan fasilitas penunjang perawatan pasien covid-19 di RSUD dr. Slamet. /garutkab.go,id

MAPAY BANDUNG - Kabupaten Garut merupakan salah satu daerah di Jawa Barat yang memiliki kasus covid-19 yang cukup tinggi.

Oleh karenan dalam rangka meningkatkan pelayanan penanganan pasien Covid-19 di Kabupaten Garut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut menambah fasilitas perawatan pasien covid-19 di RSUD dr Slamet Garut.

Sebanyak 100 ruang perawatan baru yang di mana 20 di antaranya merupakan ruangan perawatan intensif sudah diresmikan oleh Bupati Garut Rudy Gunawan Senin 25 Januari kemarin.

Baca Juga: Kemenhub Akan Gunakan GeNose untuk Deteksi Covid-19 Pada Penumpang Bus dan Kereta Mulai 5 Februari

“Hari ini kita mengadakan pembukaan 100 ruang baru untuk pasien Covid-19, diantaranya 20 dilakukan dalam bentuk perawatan intensif, dengan menggunakan alat-alat canggih ini adalah alat-alat yang ada di setiap ruangan, ini ada dua puluh tempat,” ucap Rudy.

Rudy mengungkapkan, pihaknya telah meningkatkan tempat perawatan yang tadinya ada 100 bed (kasur) menjadi 200 bed untuk pasien Covid-19.

“Kita menaikkan tempat perawatan dari seratus bed menjadi dua ratus bed, nah kami tidak mengambil risiko ini adalah rujukan bukan yang untuk isolasi yang datang kesini itu adalah yang bener-bener mempunyai gejala,” ungkapnya.

 

Baca Juga: Ternyata Longsor di Cimanggung Sumedang Diduga Terjadi Karena Adanya Pelanggaran Teknis Pembangunan Perumahan

Dia menyebutkan, pihaknya juga telah menyiapkan ICU (Intensive Care Unit) untuk pasien Covid-19 yang sedang dalam kondisi darurat.

“Dan kita menyiapkan ICU untuk 20 (pasien), 10 persennya adalah yang bener-bener dalam kondisi yang sangat gawat kita menggunakan peralatan-peralatan yang sesuai dengan standar dari Kementerian Kesehatan,” tutur Rudy.

Penambahan fasilitas ini, kata dia, menghabiskan dana kurang lebih 6 miliar rupiah termasuk pembelian obat yang harganya sekitar 7,5 juta rupiah.

Baca Juga: Ke Purwakarta, Keluarga Baim Wong Tak Hanya Makan Sate Maranggi, Tapi Juga Tinjau Pembangunan Rumah Hafidz

“Ini dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) menggunakan e-catalogue UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) nilainya 6 miliar rupiah, 6 miliar itu pembelian sesuatu yang terdiri banyak lah termasuk obat yang (harganya) 7,5 (juta rupiah)” kata Rudy.

Tak hanya RSUD dr Slamet, lanjut Rudy, ada juga rumah sakit lain yang digunakan sebagai rumah sakit rujukan untuk pasien Covid-19 yang memiliki gejala.

“Dari yang 200 itu kan dari rumah sakit dr slamet, kita masih ada 4 rumah sakit lagi, Intan Husada kemudian Annisa Queen, Nurhayati dan satu lagi adalah Guntur jadi kita ada lima. Kalau misalnya Medina dan Rusun itu namanya rumah sakit darurat itu bagi mereka isolasi yang disiapkan oleh Pemerintah Daerah,” lanjutnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x