Guru Honorer di Cianjur Diduga Melakukan Pelecehan Sejak 2017, Korban Diperkirakan Mencapai 100 Murid Lebih

29 Februari 2024, 18:15 WIB
Guru honorer di Cianjur diamankan polisi karena diduga melakukan tindakan pelecehan kepada murid sejak 2017 /Freepik/rawpixel.com/

 

CIANJUR, MAPAY BANDUNG - Guru honorer inisial HR (27) telah ditangkap oleh pihak kepolisian karena diduga melakukan tindak pelecehan seksual terhadap beberapa siswa di sebuah Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Tindakan ini ini terjadi berulang-ulang sejak guru mengajar dari tahun 2017 silam. Meski demikian hanya beberapa anak yang melaporkan kasus pencabulan ini kepada pihak kepolisian.

Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto, mengkonfirmasi bahwa penangkapan terhadap oknum guru tersebut terjadi di rumahnya tanpa adanya perlawanan.

Penangkapan dilakukan setelah pihak kepolisian menerima laporan dari orang tua siswa yang merasa anak-anak mereka telah menjadi korban pelecehan seksual.

Baca Juga: Viral Rektor Universitas Pancasila Diduga Terlibat Kasus Pelecehan, Seperti Ini Profil dan Prestasinya

Mengutip dari laman ANTARA, Tono menjelaskan bahwa pihaknya masih terus menyelidiki kasus ini dan sedang mencari keterangan dari saksi-saksi lainnya.

Meskipun baru satu korban yang melaporkan, diduga ada lebih dari 15 korban lain yang menjadi korban guru honorer ini.

Hingga kini pihak kepolisian berusaha memastikan bahwa identitas para korban akan dirahasiakan agar mereka merasa aman untuk melaporkan kejadian yang mereka alami.

Untuk mendalami kasus ini, pihak kepolisian telah membentuk tim khusus yang akan turun langsung ke sekolah terkait.

Baca Juga: RANS Nusantara vs Persib Tanpa Penonton, Panpel: Tidak Ada Penjualan Tiket

Tim ini bertugas untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut tentang jumlah korban dan kronologi kejadian yang melibatkan oknum guru honorer tersebut.

Menurut informasi dari salah seorang keluarga korban, yang ingin identitasnya dirahasiakan, kejadian ini terungkap setelah salah satu siswa melaporkan tindakan HR kepada orang tuanya setelah mengikuti sebuah kegiatan di sekolah.

HR diduga telah membawa siswa tersebut ke dalam sebuah ruangan kosong untuk melakukan tindakan pelecehan seksual. Setelah melakukan perbuatan tersebut, pelaku mengancam agar korban tidak memberitahukan kepada siapapun, termasuk orang tua mereka.

Baca Juga: Ridwan Kamil Buka Peluang Tolak Maju di Pilgub Jabar dan Pilgub DKI Jakarta: Istirahat Urus Keluarga

Orang tua korban juga menyatakan bahwa jumlah korban yang terlibat dalam kasus ini sangat banyak, mungkin lebih dari 100 orang dari berbagai angkatan, bahkan termasuk siswa yang sudah lulus dari sekolah tersebut.

"Korbannya sangat banyak dari berbagai angkatan mungkin lebih dari 100 orang," kata ucap keluarga korban.

Sebagian besar korban merasa tertekan dan tidak berani melaporkan kejadian yang mereka alami.

Baca Juga: Ridwan Kamil Buka Suara Soal Karir Politik: Saya Belum Memutuskan Mau Kemana

Keluarga korban ingin agar kasus ini ditangani dengan serius dan pelaku menerima hukuman yang setimpal atas perbuatannya dan berharap korban-korban lainnya mau buka suara.

Tidak hanya itu, upaya pencegahan juga perlu ditingkatkan agar kasus serupa tidak terulang di masa depan. Hal ini mencakup peningkatan pengawasan terhadap para guru dan tenaga pendidik serta peningkatan kesadaran akan pentingnya pendidikan seksual yang sehat dan aman bagi anak-anak.

Hanya dengan langkah-langkah tersebut, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan peduli terhadap perlindungan anak-anak dari segala bentuk pelecehan dan eksploitasi.***

Editor: Asep Yusuf Anshori

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler