Soal Gempa Sumedang, Peneliti ITB Beri Peringatan Terkait Potensi Kerusakan Besar

2 Januari 2024, 13:00 WIB
Ilustrasi gempa bumi yang mengguncang Bajawa -Ngada, Nusa Tenggara Timur/Pixabay.com /

MAPAY BANDUNG - Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB), Irwan Meilano, meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana gempa bumi yang terjadi di Sumedang dengan kekuatan 4,8 Magnitudo.

Irwan menjelasakan meski tegolong cukup kecil namun gempa Sumedang 4,8 Magnitudo tersebut dapat menimbulkan dampak kerusakan.

Hal ini sama seperti gempa Cianjur yang terjadi November tahun lalu di mana dampak kerusakan gempa sangat besar.

Baca Juga: Dampak Gempa Sumedang , Pj Bupati Berikan Update Terbaru Begini Katanya

"Hal inilah yang perlu menjadi pembelajaran, khususnya bagi masyarakat di Jawa Barat. Sebab, kita juga pernah ada kejadian yang mirip, yakni gempa Cianjur pada November tahun lalu. Meski kekuatannya berbeda, tapi tetap memberikan kerusakan yang signifikan," ucapnya dalam keterangan yang diterima MapayBandung.com, Selasa 2 Januari 2024.

Irwan menyatakan, ITB bersama beberapa lembaga terkait lainnya, akan bersama-sama mencari parameter dari sumber-sumber gempa baru, untuk mengidentifikasi lebih detail mengenai gempa yang terjadi di Sumedang.

Sebelumnya berdasarkan keterangan resmi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Badan Geologi (PVMBG), gempa bumi tersebut diperkirakan terjadi karena adanya aktivitas Sesar Cileunyi-Tanjungsari.

Baca Juga: Terbaru! 6 Syarat Melamar Kerja di Kapal Pesiar 2024 tanpa Bayar Broker, Awas! Nomor 3 Sering Terlewat

"Belajar dari gempa yang terjadi di Sumedang, kami akan mencari parameter yang lebih detail. Kemungkinan nanti akan dimasukkan ke dalam sumber-sumber gempa baru yang terjadi di Indonesia," tuturnya.

"Saya setuju dengan apa yang telah disampaikan oleh Badan Geologi. Kemungkinan ada sumber gempa di sana, yakni aktivitas dari Sesar Cileunyi-Tanjungsari. Namun, masih perlu dicari untuk detailnya. Baik parameter sumber gempanya, panjangnya, tingkat aktivitasnya, maksimum magnitudonya, serta lain sebagainya," katanya menambahkan.

Selain itu, hal lain yang menurutnya menjadi perhatian adalah kekuatan gempa yang tidak terlalu besar, namun dapat menimbulkan dampak kerusakan yang signifikan.

"Terdapat tiga hal yang menjadi concern, pertama adalah ternyata ada sumber gempa yang tidak terlalu besar dari Magnitudo-nya, namun ternyata cukup dangkal kedalamannya. Kedua bagaimana karakteristik lapisan tanah di Jawa Barat yang mempunyai berbagai produk vulkanik, sehingga dapat meningkatkan guncangan gempa," ungkapnya.

Baca Juga: 4 Ciri Majikan Baik dan Loyal pada TKW, Simak Tanda Khusus pada Madam Arab yang Jarang Diketahui Ini

"Hal inilah yang membuat gempa dengan kekuatan yang kecil tapi guncangannya terasa keras di permukaan," lanjutnya.

Kemudian yang ketiga adalah kondisi geografis wilayah di Sumedang dan sekitarnya yang memiliki banyak penduduk dan telah dipadati bangunan, sehingga dapat berpotensi menimbulkan banyak kerusakan saat terjadi bencana.

Berkaca pada gempa Sumedang 4,8 Magnitudo, lanjut Irwan masyarakat pun diimbau untuk lebih meningkatkan kesiapsiagaan serta kewaspadaan terhadap gempa bumi susulan maupun potensi bencana lainnya.***

Editor: Asep Yusuf Anshori

Tags

Terkini

Terpopuler