MAPAY BANDUNG - Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum memperingatkan para developer untuk tak sembarang menebang pohon demi membangun perumahan atau properti.
Sebab menurutnya, pohon menjadi kantung air saat terjadinya hujan. Uu menyebut, jika pohon-pohon ditebang maka potensi bencana banjir bakal lebih besar.
Hal itu disampaikan Uu Ruzhanul Ulum saat ditemui di Bogor dalam peringatan Hari Air Sedunia sekaligus simbolis penanaman 20 juta pohon pada Minggu 3 April 2022.
Baca Juga: Update Harga Sembako 1 Ramadhan 1443 Hijriah: Daging Sapi Rp120 Ribu per Kilogram
"Saya minta kepada masyarakat Jawa Barat untuk tidak menembang pohon sembarangan khususnya pada developer yang ingin bangun rumah atau apapun. Tolong perhatikan, jangan sembarangan menebang pohon," ucapnya.
Uu menambahkan hal lain yang juga krusial jika pohon-pohon di Jawa Barat ditebang.
Ia menyebut, kebutuhan air warga Jawa Barat akan terganggu seiring dengan adanya pembabatan hutan dan pohon kelak.
Baca Juga: Sahur On The Road Dilarang di Jabar, Ini Alasan Utama Kapolda Irjen Pol Suntana
"Karena kalau pohon ditebang, maka air tidak bisa diam, hujan datang banjir datang. Terus kalau pohon habis, air di bawah tanah habis, nanti masyarakat bagaimana memenuhi kebutuhan air," tuturnya.
Untuk mengatasi adanya penggundulan pohon di wilayah Jawa Barat, Pemerintah Provinsi Jawa Barat sejak kepemimpinan Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum fokus pada reboisasi.
Targetnya yang semula menanam 50 juta pohon kini bertambah menjadi 70 juta pohon.
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Adzan Maghrib DKI Jakarta Hari Selasa 5 April Lengkap dengan Doa Buka Puasa
"Program kami 50 juta pohon, karena solusi untuk udara, air dan lainnya. Alhamdulillah tiga tahun 50 juta pohon sudah terpenuhi dengan berbagai macam program, sekarang tambah 20 juta lagi," ucapnya.
"Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam proses pembangunannya selalu peduli dalam lingkungan. Pembangunan penting tapi pemeliharaan lingkungan pun penting," tegasnya.***