Pemkab Garut Izinkan Resepsi Pernikahan, Tapi Akan Dijaga Ketat Satpol PP dan Polisi

18 Juni 2021, 16:56 WIB
Ilustrasi nikah. Berikut ini merupakan, langkah mudah untuk pendaftaran nikah online yang harus diketahui oleh kedua calon mempelai yang akan menikah. /Unsplash/Jerremy Wong Wedding

MAPAY BANDUNG - Lonjakan kasus corona atau Covid-19 di Kabupaten Garut yang mengkhawatirkan membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut akan kembali melakukan pembatasan kegiatan masyarakat.

Bupati Garut, Rudy Gunawan mengatakan pada saat pembatasan kegiatan nanti, resepsi pernikahan masih diperbolehkan.

Namun, setiap acara pernikahan akan dijaga ketat oleh personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan polisi, agar tidak terjadi pelanggaran protokol kesehatan di lokasi acara.

"Sekarang ini (resepsi) perkawinan boleh, tetapi akan dijaga ketat oleh Satpol PP dan polisi. Kapasitasnya tidak boleh banyak kita akan kirimkan Satpol PP terutama ke WO (Wedding Organizer) disiplin, mohon disiplin, jadi kalau seren sumeren (prosesi akad nikah) jangan terlalu lama," ucapnya dikutip MapayBandung.com dari laman resmi Pemkab Garut, Jumat 18 Juni 2021.

Baca Juga: Terbaru! Libur Tahun Baru Islam dan Peringatan Maulid Nabi Digeser, Cuti Natal 2021 Ditiadakan

Salah satu alasan terjadinya lonjakan kasus di Garut menurut Rudy, adalah karena pihaknya banyak melakukan rapid test antigen di wilayah-wilayah yang terindikasi memiliki penyebaran yang cukup masif.

"Memang kita ada peningkatan karena Garut jujur saya beli antigen aja 20 ribu, jadi kami ingin misalnya sekarang kejadian di Cisompet, di Pakenjeng dan lain-lain. Kami melakukan proses antigen, kemarin hampir 400 lonjakannya itu termasuk beberapa Puskesmas, karena kami diantigen, saya tidak mau mengambil risiko semua diantigen seperti itu," ungkap Rudy.

Baca Juga: Drakor Racket Boys Singgung Penonton Indonesia, SBS Akhirnya Minta Maaf

Rudy menyebut pihaknya melakukan banyak rapid test antigen agar orang-orang yang positif Covid-19 namun tidak bergejala, tidak berkeliaran dan merugikan orang lain setelah mengetahui hasil dari tes tersebut.

"Kita kan diminta mereka ada di rumah sebenarnya tau dia positif, jadi dia harus memahami tidak boleh merugikan orang lain. Jadi kalau tidak diantigen dia tidak tahu OTG berjalan ke sana kesini berjalan-jalan, jujur lebih efektif (memperbanyak swab)," katanya.

Terkait rencana pembatasan aktivitas masyarakat sendiri, Rudy memastikan pembatasan di Garut tidak akan seketat seperti di Bandung Raya.

"Ada pembatasan lagi besok (hari ini -red) kita putuskan tapi karena kita masih zona oranye, maka kita tidak ada pembatasan radikal seperti Kota Bandung. Di Garut ini hanya 25% nah kalau ada di kita di zona merah, semua kegiatan termasuk perkawinan (dibatasi)," tandasnya.***

Editor: Rian Firmansyah

Sumber: garutkab.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler