TERUNGKAP ! Ini Penyebab Guru yang Lumpuh Usai Vaksin Covid-19

3 Mei 2021, 19:29 WIB
Guru Honorer Kabupaten Sukabumi Lumpuh Usai di Vaksin Covid-19. //*Indira Murti//*mantrasukabumi.com


MAPAY BANDUNG - Seorang guru honorer asal Kabupaten Sukabumi, SA mengalami kelumpuhan diduga usai disuntik vaksin Covid-19 tahap 2.

Tak hanya lumpuh, ia juga mengalami berbagai gejala seperti penglihatan kabur dan lidah kaku. Ia pun dirawat di RSHS Bandung.

Terkait hal ini, Komdad Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Jabar memastikan efek kelumpuhan dan gejala lainnya yang dialami SA tidak terbukti berhubungan dengan vaksin.

Baca Juga: Lumpuh Usai Disuntik Vaksin Covid-19, Kini Guru Honorer Asal Sukabumi Harus Tanggung Biaya Pengobatan Sendiri

Sebaliknya, SA didiagnosa menderita Guillain-Barre Syndrome atau GBS yang merupakan penyakit saraf yang jarang ditemukan.

Ketua Komda KIPI Jabar Dr Prof Kusnandi Rusmil mengatakan, berdasarkan hasil audit Komnas KIPI 30 April 2021, SA diagnosa GDS.
setelah menjalani perawatan dan rangkaian pemeriksaaan dengan CT Scan torax (dada), darah dan saraf.

“Hasil audit Komnas KIPI, SA 31 tahun wanita mengalami keluhan mata buram dan kelemahan anggota gerak. Mata buram perlahan 12 jam pasca imunisasi, dilakukan rujukan ke RS selama 23 hari dari 1 April 23 April. SA sudah menjalani CT scan torax, darah dan fungsi sarafnya dan didiagnosa GBS,”ujar Kusnandi dalam jumpa pers virtual, Senin 3 Mei 2021.

Baca Juga: Kurir Ditodong Pistol, Pelaku Tukang Ojek Beli Pistol Ilegal untuk Jaga-jaga

Saat ini, lanjut Kusnandi, kondisi SA sudah membaik. Penglihatannya sudah berangsur membaik, dan minggu depan akan kembali kontrol.

SA sudah terinfeksi virus penyebab GBS dua minggu sebelum vaksin tanpa gejala apapun sehingga tidak terdeteksi saat skrining sebelum pemaksinan. Buramnya penglihatan dan juga lemahnya anggota gerak secara kebetulan terjadi usai SA mendapatkan vaksin.

Menurut dia, SA mendapatkan imunisasi atau tidak, dampak terinfeksi virus penyebab GBS akan terjadi seperti yang dialami saat ini yaitu buramnya penglihatan dan lemahnya anggota gerak.

Baca Juga: Viral Kurir Ditodong Pistol, Pelaku Akhirnya Ditangkap Polisi dan Terancam Penjara Seumur Hidup

“Kalau ada reaksi vaksin yang berat itu dari 1 juta orang yang divaksinasi hanya satu orang yang mengalami tapi itu masih bisa disokong yang lainnya dan terlindungi. Namun efek samping tersebut sangat kecil dibanding dengan manfaat yang akan dirasakan dengan diimunisasi, yaitu lebih banyak keuntungannya,” tutur Kusnandi.

Kusnandi menegaskan, masih dari hasil audit Komnas KIPI, saat ini belum ditemukan bukti yang kuat mengenai keluhan gejala klinis SA terkait vaksin berdasarkan dari hasil surveilen KIPI dan Kejadian Ikutan dengan Perhatian Khusus (KIPK).

Sampai 21 April 2021, sudah 20 juta dosis vaksin diberikan pada warga Indonesia dan tidak ditemukan keluhan gejala klinis serupa yang dilaporkan, termasuk dari uji klinis vaksin Covid-19 tahap 1-3.***

Editor: Rizky Perdana

Sumber: Humas Jabar

Tags

Terkini

Terpopuler