Penyintas Bencana Longsor di Kampung Cipager Garut Akan Segera Direlokasi

17 Februari 2021, 18:47 WIB
Bupati Garut, Rudy Gunawan, saat diwawancarai oleh wartawan seusai meninjau secara langsung lokasi bencana yang terjadi di kawasan tersebut, Rabu 17 Februari 2021. /PEMKAB GARUT

MAPAY BANDUNG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut menegaskan akan segera merelokasi para pemilik rumah yang kediamannya terancam dan tidak bisa ditinggali akibat longsor dan pergerakan tanah di kawasan Kampung Cipageur, Desa Karyamekar, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut.

Hal tersebut disampaikan langsung Bupati Garut, Rudy Gunawan, saat diwawancarai oleh wartawan seusai meninjau secara langsung lokasi bencana yang terjadi di kawasan tersebut, Rabu 17 Februari 2021.

Ia mengatakan, pihaknya memutuskan untuk membeli tanah agar proses relokasi bisa segera dilakukan.

Baca Juga: Gegara Haters, Dayana Gak Mau ke Indonesia dan Merasa Yakin Akan Lebih Tenar di Rusia

Baca Juga: PLN Sebut Sejumlah Wilayah di Rancaekek Kamis Besok Bakal Mengalami Padam Listrik, Cek Selengkapnya

“Jadi kami menyimpulkan bahwa bencana itu semakin meluas, ancaman juga semakin meluas, pergerakan terjadi setiap jam dan ini sangat berbahaya, jadi kami tadi memutuskan untuk segera membeli tanah untuk relokasi,” ujar Rudy.

Rudy mengungkapkan bahwa masyarakat setuju untuk direlokasi dengan syarat lokasi yang nanti akan dijadikan tempat tinggal tetap berada dikawasan Kampung Cipager.

“Masyarakat sudah setuju tetapi ingin juga (tetap) di kampung ini, kami dalam 2 (atau) 3 hari ini ada negosiasi dengan pemilik tanah,  saya menjamin bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) mungkin nanti dibantu oleh BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) akan menyelesaikan masalah ini di pasca bencana,” ungkapnya.

Baca Juga: Update Corona di Indonesia Hari Ini: Kasus Konfirmasi Positif Naik Lagi dan Hampir Sentuh 10 Ribu Kasus

Baca Juga: TERKINI! Belasan Polisi Termasuk Kapolsek di Kota Bandung Ditangkap, Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Ia menyampaikan lokasi yang akan dijadikan tempat untuk merelokasi warga yang kediamannya tidak bisa dihuni kembali memiliki luas 1 hektar, sedangkan untuk anggarannya akan segera dibuat oleh Pemkab Garut.

“Lokasi yang kita beli itu masih dalam satu RW luasnya 1 hektar ini bisa menampung sekitar 50 rumah. Anggarannya ya kami dibuatkan anggaran seefisien dan seefektif mungkin sesuai dengan  pricesell (harga jual) kami akan buatkan,” tutur Rudy.

Untuk tempat relokasi ini, lanjut Rudy, sudah melalui prosedur yang ada sehingga lokasi yang akan dijadikan tempat relokasi ini sudah dipastikan aman untuk dihuni oleh warga. “Tentu kami ketika membeli kan ada prosedur bahwa itu sudah aman, (ahli) geologi besok mungkin datang,” ucapnya.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Skin Care Pemula untuk Dapatkan Hasil 'Bare Face' Look

Rudy menyebutkan di lokasi bencana ini ada sekitar 40 rumah yang sudah masuk zona merah.

“Zona merah ini 15 rumah yang zona merah, tapi bertambah terus setiap hari kami anggap itu sekitar 40 rumah sudah dikirakan zona merah. Kami sudah melarang mereka di sana, dan makanya kami segera membeli tanah, kalau sudah dinyatakan daerah yang dibeli itu adalah aman,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini juga, Bupati Garut, memberikan bantuan yang diberikan oleh Bank BJB (Bank Jabar Banten) untuk para penyintas bencana longsor ini.

“Kami menerima bantuan dari BJB Cabang Garut untuk korban bencana longsor di Desa Karyamekar, Kecamatan Cilawu diterima langsung oleh bapak camat dan bapak kades insyaallah ini bermanfaat. Terimakasih BJB.” pungkasnya.***

Editor: Haidar Rais

Sumber: Pemkab Garut

Tags

Terkini

Terpopuler