Ramadhan 2023 Segera Tiba, Intip Beragam Tradisi Sambut Ramadhan di Beberapa Negara

- 14 Maret 2023, 21:30 WIB
Ilustrasi - Tradisi Ramadhan di berbagai negara
Ilustrasi - Tradisi Ramadhan di berbagai negara /Pexels

MAPAY BANDUNG - Ramadhan selalu jadi waktu yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh dunia.

 

Menyambut Ramadhan dengan penuh suka cita akan dilakukan oleh seluruh muslim dengan cara yang berbeda di setiap daerahnya.

Setiap negara pun memiliki tradisi Ramadhan yang berbeda-beda dan tentunya tradisi tersebut memiliki keunikan yang berbeda pula.

Baca Juga: Bocoran Jadwal Tayang Preman Pensiun 8 yang Akan Tayang Ramadhan 2023 di RCTI

Berikut beberapa tradisi dari berbagai negara yang hanya akan dilakukan untuk menyambut Ramadhan dikutip MapayBandung.com dari YouTube Islam Populer, Selasa 14 Maret 2023:

Rusia

Berbeda waktu berbuka puasa beberapa jam dengan Indonesia, umat Islam di Rusia mengisi dengan berbagai kegiatan. Lebih dari 20 juta umat muslim Rusia berkumpul di delapan ribu masjid yang tersebar disana.

 

Mereka menyantap stroganoff. Selain itu, muslim di Rusia Selatan memiliki minuman fermentasi yang tidak mengandung alkohol bernama kvass.

Baca Juga: Fakta Mengejutkan Anak Lilis Karlina yang Ditangkap Polisi Karena Jadi Pengedar Narkoba, Ternyata Masih SMP

Bangladesh

Bulan Ramadhan merupakan suatu yang penting bagi umat muslim Bangladesh. Bulan ini merupakan kesempatan bagi mereka untuk mengunjungi sanak saudara dan makan bersama.

Makanan khas yang ada di negara ini bernama jalebi atau sejenis manisan. Umat muslim disana juga sering melakukan bazar untuk menjual beragam jenis makanan.

Lokasi bazarnya di Dhaka. Sebagian besar makanan yang di jual adalah makanan tradisional, seperti kebab, chicken banakari, donat panggang, dan menu lainnya yang biasa terbuat dari daging domba dan kambing dicampur nasi dan kacang.

 

Pakistan

Negara ini merupakan negara dengan mayoritas muslim, sehingga saat ramadhan tiba suasana islami sangat terasa.

Baca Juga: The Glory 2 Menceritakan Apa? Simak Sinopsisnya Berikut Ini

Terbukti pada saat siang, semua toko makanan tutup dan akan buka saat menjelang ashar. Ketika berpergian dengan kendaraan umum akan banyak ditemui orang orang yang membaca Al-Qur'an.

Selain itu di negara ini juga ada yang unik dan istimewa. Mereka membaca surah yang berbeda setiap harinya pada saat shalat tarawih agar bisa menghatamkan bacaan Al-Qur'an. Tiga hari menjelang ramadhan usai, umat muslim disana akan mengadakan malam sabina yang menghatamkan Al-Qur'an secara penuh.

Turki

Hidangan berbuka puasa yang disajikan oleh hampir semua restaurant itu sama. Menu yang sering dihidangkan adalah iftarie. Makanan ini merupakan paket hidangan berbuka yang di dalamnya ada kurma, zaitun, keju, pastirma, sujuk, roti, pide, dan berbagai kue yang disebut borek.

Hampir di setiap jalan dan masjid disana terang dengan lampu khas ramadhan timur tengah. Adalagi yang menarik di Turki, yakni lebih dari dua ribu penabur drum akan turun ke jalan selama ramadhan saat sahur.

 

Baca Juga: Peringati Hari Jadi ke 90, Persib Gelar Doa Bersama dan Syukuran

Hal ini bertujuan mempersatukan masyarakat saat bulan ramadhan. Pemerintah Turki juga memperkenalkan kartu anggota sebagai kebanggaan bagi mereka yang memainkan alat musik tersebut. Generasi muda juga didorong untuk menjaga tradisi kuno agar tetap tumbuh di lingkungan perkotaan.

Arab Saudi

Biasanya kita menandai berbuka puasa dengan adzan maghrib. Penanda buka puasa di Arab Saudi adalah meriam.

Selain itu meriam yang diletakkan di atas gunung dekat Masjidil Haram ini juga sebagai penanda waktu sahur, imsak, dan satu syawwal.

Setelah selesai ramadhan, meriam akan kembali disimpan di tempat penyimpanannya yakni di daerah Aziziah hingga menjelang ramadhan tahun berikutnya. Selain itu pemerintah disana akan menyediakan sekitar 12 ribu taplak meja di sekitar Masjidil Haram bagi peziarah yang datang untuk berbuka puasa.

Baca Juga: Ranca Upas Dibuka Kembali Pasca Insiden Event Trail, Perhutani: Hanya untuk Kegiatan Wisata

Irak

Di Irak setelah berbuka puasa mereka akan berkumpul bersama untuk melakukan permainan tradisional yang disebut meybes. Permainan ini dilakukan oleh 2 kelompok pemain pria yang terdiri dari 40 sampai 250 pemain.

 

Secara bergantian mereka akan membunyikan meybes atau cincin, kemudian lawan dari kelompok tersebut harus menentukan pria yang membuyikan cincin tersebut hanya melalui bahasa tubuh.

Permainan ini memilik nilai sejarah dan budaya yang mendalam. Pemerintah Irak selama bertahun tahun mengumpulkan permainan di masyarakat dengan menampung ratusan peserta. Tentu saja ini bertujuan untuk menyatukan warga Irak.

Yordania

Muslim di Negara Yordania biasanya menghiasi jalan dengan lampu warna warni selama bulan Ramadhan.

Ada juga peraturan yag harus disepakati oleh muslim disana. Mereka harus makan bersama dalam satu meja saat berbua puasa, baik kenal ataupun tidak.

Untuk hidangannya mereka biasanya menkonsumsi mansaf yang merupakan olahan daging domba dan rempah-rempah, ada juga qatayef yang merupakan kudapan sejenis pancake dengan kayu manis yang diisi gula atau kenari.

Baca Juga: Terbaru! Ini Jadwal Taxi Driver 2 Episode 7, Lengkap Link Nonton Sub Indo

Mesir

Tradisi fanus atau berarti lampu atau cahaya. Ratusan lampion khas mesir akan tergantung di sepanjang jalan dalam rangka memeriahkan bulan ramadhan. Fanus ini juga merupakan salah satu pernak pernik yang menawan.

 

Qatar

Ada tradisi bernama garangao di Qatar. Tradisi ini biasanya diselenggarakan setiap hari ke 14 di bulan Ramadhan.

Kegiatan ini selalu dinanti warga disana terutama anak anak. Karena pada saat itu anak anak akan menggunakan pakaian adat tradisional. Kegiatan ini dilakukan setelah maghrib. Anak anak akan berkeliling di lingkungan sekitar tempat mereka tinggal, sambil menyanyikan lagu tradisional garangao sekaligus memukul batu bersama.

Baca Juga: 7 Keutamaan Puasa di Bulan Ramadhan, Salahsatunya Penghapus Dosa, Jangan Tinggalkan!

Setelah melakukan hal tersebut anak anak itu akan diberikan permen dan kacang kacangan. Suara yang bersumber dari batu itu sangat berirama dan merdu. Perlu kamu etahui bahwa Garangao berasal dari kata gara yan berarti suara ketukan batu yang di pukulnya secara bersamaan.

Itulah tradisi menyambut Ramadhan di beberapa negara. (Nurul Izzah Pantjita/ Job Training)***


Ikuti berita MapayBandung.com lainnya di Google News.

Editor: Asep Yusuf Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x