Awas! 4 Merek Obat Batuk Ini Diduga jadi Pemicu Kasus Ginjal Misterius pada Anak hingga Berujung Kematian

- 18 Oktober 2022, 09:11 WIB
4 merek sirup obat batuk yang diduga jadi pemicu kasus ginjal misterius yang berujung kematian.
4 merek sirup obat batuk yang diduga jadi pemicu kasus ginjal misterius yang berujung kematian. /Pixabay/Steffen Frank

MAPAY BANDUNG – Hingga hari ini tercatat sebanyak 70 anak di Gambia dilaporkan meninggal dunia usai mengonsumsi obat batuk sirup mengandung paracetamol.

Setidaknya terdapat 4 merek obat batuk yang disebut menyebabkan penyakit ginjal misterius pada anak.

Keempat produk obat batuk sirup tersebut antara lain Makoff Baby Cough Syrup, Magrip N Cold Syrup, Promethazine Oral Solution, dan Kofexmalin Baby Cough Syrup.

Baca Juga: Bernarkah Kasus Ginjal Anak Misterius pada 156 Anak di Indonesia karena Virus? Simak Penjelasan Kemenkes

Dikutip MapyBandung.com dari ANTARA pada Selasa 18 Oktober 2022, regulator India mulai melakukan investigasi dengan pihak-pihak berwenang terkait.

Investigasi ini sejalan dengan penyelidikan WHO yang mengungkap kematian misterius akibat gagal ginjal misterius pada anak.

Hal senada dilakukan pemerintah India dan telah meminta WHO untuk berbagi laporan yang mengaitkan kematian pada anak akibat obat batuk sirup buatan Maiden Pharmaceuticals.

Baca Juga: 8 Kebiasaan Ini Nyatanya bisa Rusak Ginjal Kata dr. Zaidul Akbar, Segera Hindari Biar Gak Nyesel!

Di Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI memastikan empat produk obat batuk sirup mengandung paracetamol yang diproduksi dari Maiden Pharmaceuticals, India, tidak terdaftar di Indonesia.

BPOM terus melakukan pengawasan dari peredaran produk keempat produk yang diduga menyebabkan kasus ginjal misterius pada anak yang berujung kematian.

Sementara itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah mengumumkan sejumlah gejala yang umum dialami pasien gangguan ginjal akut misterius yang diderita anak di Indonesia.

Gejala pertama adalah perubahan frekuensi jumlah dan warna urine pada anak yang berubah menjadi lebih sedikit dan gelap.

Selain itu, IDAI menyebut kasus ginjal misterius pada anak ini akan membuat produksi urine berkurang kurang dari 0,5 ml/kg/jam pada anak dan bayi.

Orang tua perlu waspada jika buah hati tidak mengeluarkan urine sama sekali selama 6 sampai 8 jam saat siang hari.

Baca Juga: Komnas Perempuan Minta Proses Hukum Rizky Billar Dilanjutkan Meski Laporannya Dicabut, Supaya Tidak Terulang

Terkait kasus ginjal misterius pada anak, Kemenkes tengah meneliti keterkaitan sejumlah virus dan bakteri.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu mengungkap jika pihaknya telah membentuk tim khusus untuk mencari penyebab kasus ginjal misterius pada anak.

"Tim kami sudah dibentuk, Kemenkes selalu meng-'update' perkembangan atas pengamatan surveilans dan dicari penyebabnya dengan penyelidikan epidemiologi," ujarnya.

Selain itu, tim khusus dari Kemenkes ini akan melakukan penelitian terhadap pengaruh virus influenza hingga adenovirus pada pasien ginjal akut misterius pada anak.

Data Kemenkes mencatat, hingga Senin 17 Oktober 2022 terdapat 156 anak di Indonesia yang dilaporkan terjangkit gangguan ginjal misterius.

Kasus yang menimpa anak dan bayi ini didominasi wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat.

"Setiap ada gejala, kami langsung teliti. Umumnya dilaporkan dari Pulau Jawa," pungkasnya.***

 

Editor: Haidar Rais

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x