Invasi Irak ke Kuwait
Ketegangan di Teluk Persia mulai meningkat selama musim panas 1990.
Irak semakin agresif terhadap Kuwait dan juga terhadap dinasti yang berkuasa di sana.
Sebelumnya pada 17 Juli 1990, Saddam mengungkap keberatan di televisi terhadap Kuwait dan Uni Emirat Arab karena melebihi kuota ekspor minyak yang telah ditetapkan untuk OPEC.
Sehari kemudian, Kuwait dituduh mencuri minyak dari ladang minyak Al-Rumaylah, yang terletak di perbatasan antara Irak dan Kuwait.
Baca Juga: Perang dan Huru-Hara Jadi Tanda Kemunculan Imam Mahdi, Buya Arrazy: Barangkali Muncul dari Nusantara
Saat sengketa memuncak, Irak dan Kuwait melakukan perundingan yang berlangsung di Jeddah, Arab Saudi, namun harus terhenti pada 1 Agustus 1990.
Selang sehari kemudian, pada 2 Agustus 1990 divisi lapis baja Irak menyerbu Kuwait.
Invasi Irak pada Kuwait berlangsung sekitar 14 jam, selama waktu itu diperkirakan 4.200 warga Kuwait tewas dalam pertempuran.
Meski begitu terdapat 20.000 tentara Kuwait yang bertahan dan berusaha untuk mengambil Kuwait selama 36 jam ke depan.