Protes Anti-Lockdown di Australia Merebak saat Kasus Covid-19 Melonjak Melebihi Rekor

- 25 Juli 2021, 15:00 WIB
Australia dikabarkan alami lagi lonjakan kasus Covid-19, meski lockdown telah dilakukan selama berminggu-minggu di negara tersebut.
Australia dikabarkan alami lagi lonjakan kasus Covid-19, meski lockdown telah dilakukan selama berminggu-minggu di negara tersebut. /REUTERS/Sandra Sanders

MAPAY BANDUNG - Pengunjuk rasa anti-lockdown telah berbaris di kota-kota besar di Australia.

Parahnya lagi protes anti-lockdown ini bersamaan dengan kasus Covid-19 melonjak melebihi rekor di Sydney, Australia.

Pihak berwenang di sana telah memperingatkan protes anti-lockdown ini dengan masalah yang berkelanjutan dan terus berkembang.

Baca Juga: Ramai Video UAS Dilarang Ceramah oleh Ulama di Indonesia, Faktanya Bikin Nyesek

Dikutip MapayBandung.com dari TheGuardian, ribuan orang yang marah dan tidak memakai masker berbaris melalui kawasan pusat bisnis di Sydney pada Sabtu, 24 Juli 2021.

Jelasnya mereka menuntut diakhirinya penguncian kota atau lockdown yang kini telah memasuki minggu kelima.

Setelah pengunjuk rasa dibubarkan, menteri kepolisian salah satu negara bagian Australia, New South Wales (NSW), David Elliott, mengumumkan adanya pembentukan pasukan untuk mengidentifikasi masing-masing dari 3.500 pengunjuk rasa disana.

Demonstran menerobos penghalang di CBD Sydney dan melemparkan botol plastik ke polisi, adegan serupa terjadi di Melbourne dan Adelaide.

Baca Juga: Hore! Kemnaker Siapkan Pemberian Bantuan Subsidi Upah untuk Pekerja Terdampak PPKM

Hasilnya Elliott mengatakan 57 orang telah ditangkap, dan beberapa polisi terluka.

Dia mementingkan adanya pemberhentian aksi protes ini sebab khawatir dengan adanya lonjakan yang mungkin terjadi pada para pelaku pengunjuk rasa.

“Jika kita tidak melihat lonjakan (Covid-19) di daerah asal para pengunjuk rasa ini pada minggu depan, saya akan sangat, sangat terkejut,” kata Elliott.

Nampaknya benar ketakutan tersebut dapat terjadi, sebab ketika para demonstran berkumpul di Sydney, Menteri Kesehatan New South Wales, Brad Hazzard, mengungkapkan rekor jumlah kasus virus corona baru yang terdeteksi sebanyak 163 dalam 24 jam sebelumnya.

Pada akhirnya dia memohon agar orang-orang tetap di rumah.

“Kami sangat membutuhkan masyarakat kami, khususnya di barat daya dan barat Sydney, untuk tetap di rumah, mendengar pesan dan tetap di rumah,” kata Hazzard.

Baca Juga: Audi Marissa Balas Komentar Nitizen yang Sindir Tak Perlu Ke Dokter Untuk Turunkan Berat Badan Saat Menyusui

Sementara itu pihak Polisi NSW menekankan bahwa pihaknya sangat mendukung dan mengakui adanya hak untuk menyampaikan pendapat.

Namun protes anti-lockdown ini sudah sangat melanggar adanya protokol kesehatan dan membahayakan masyarakat lainnya.

"Kepolisian NSW mengakui dan mendukung hak individu dan kelompok untuk menggunakan hak kebebasan berbicara dan berkumpul secara damai, namun protes hari ini melanggar perintah kesehatan masyarakat Covid-19 saat ini," katanya.

Bersamaan dengan itu Hazzard juga setuju dan mengutuk protes yang direncanakan ini dengan menyebutnya "sangat konyol".

“Kita hidup dalam demokrasi dan biasanya saya adalah orang yang mendukung hak-hak orang untuk memprotes. Tetapi pada saat ini kami memiliki kasus-kasus yang sedang naik dan kami memiliki orang-orang yang berpikir tidak apa-apa untuk keluar dari sana dan mungkin mendekatinya satu sama lain dalam sebuah demonstrasi,” tegasnya lagi.

Baca Juga: Dokter Tirta Ungkap 4 Alasan Banyak Pasien Isoman yang Kritis Bahkan Meninggal

Terlepas dari itu, lambatnya peluncuran vaksin Covid-19 di Australia telah banyak dikritik, pasalnya dengan hanya 12,4% saja dari populasi yang telah divaksinasi sepenuhnya sejauh ini.

Wakil kepala petugas medis Australia, Michael Kidd, mengatakan protes anti-lockdown juga sangat membahayakan nyawa.

"Saya sangat prihatin jika orang tidak mengikuti pembatasan itu. Jika itu terjadi, ada risiko kita akan tertular Covid-19, Ini bahkan lebih penting selama wabah ini dengan varian Delta daripada selama tahun lalu ketika kami melihat protes serupa,” kata Kidd.*** (David Wardana Saputra/JOB)

Editor: Rian Firmansyah

Sumber: Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah