Protes Anti-Lockdown di Australia Merebak saat Kasus Covid-19 Melonjak Melebihi Rekor

- 25 Juli 2021, 15:00 WIB
Australia dikabarkan alami lagi lonjakan kasus Covid-19, meski lockdown telah dilakukan selama berminggu-minggu di negara tersebut.
Australia dikabarkan alami lagi lonjakan kasus Covid-19, meski lockdown telah dilakukan selama berminggu-minggu di negara tersebut. /REUTERS/Sandra Sanders

Hasilnya Elliott mengatakan 57 orang telah ditangkap, dan beberapa polisi terluka.

Dia mementingkan adanya pemberhentian aksi protes ini sebab khawatir dengan adanya lonjakan yang mungkin terjadi pada para pelaku pengunjuk rasa.

“Jika kita tidak melihat lonjakan (Covid-19) di daerah asal para pengunjuk rasa ini pada minggu depan, saya akan sangat, sangat terkejut,” kata Elliott.

Nampaknya benar ketakutan tersebut dapat terjadi, sebab ketika para demonstran berkumpul di Sydney, Menteri Kesehatan New South Wales, Brad Hazzard, mengungkapkan rekor jumlah kasus virus corona baru yang terdeteksi sebanyak 163 dalam 24 jam sebelumnya.

Pada akhirnya dia memohon agar orang-orang tetap di rumah.

“Kami sangat membutuhkan masyarakat kami, khususnya di barat daya dan barat Sydney, untuk tetap di rumah, mendengar pesan dan tetap di rumah,” kata Hazzard.

Baca Juga: Audi Marissa Balas Komentar Nitizen yang Sindir Tak Perlu Ke Dokter Untuk Turunkan Berat Badan Saat Menyusui

Sementara itu pihak Polisi NSW menekankan bahwa pihaknya sangat mendukung dan mengakui adanya hak untuk menyampaikan pendapat.

Namun protes anti-lockdown ini sudah sangat melanggar adanya protokol kesehatan dan membahayakan masyarakat lainnya.

"Kepolisian NSW mengakui dan mendukung hak individu dan kelompok untuk menggunakan hak kebebasan berbicara dan berkumpul secara damai, namun protes hari ini melanggar perintah kesehatan masyarakat Covid-19 saat ini," katanya.

Halaman:

Editor: Rian Firmansyah

Sumber: Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah