MAPAY BANDUNG – Mobil dengan transmisi matic memang lebih mudah dikendarai lantaran pengemudi tak perlu sering memindah gigi.
Namun begitu cara merawat transmisi mobil matic membutuhkan perlakuan khusus karena berbeda dengan mobil manual.
Lantas bagaimana cara merawat transmisi kendaraan matic agar dapat melaju dengan baik?
Baca Juga: Bingung BBM Naik? Tenang, 5 Komponen Ini Mesti Diganti Biar Bensin Motor Matic Lebih Hemat
Dikutip MapayBandung.com dari ANTARA pada Minggu 9 Oktober 2022, Priman, pemilik Samudra Automatic yang juga praktisi transmisi matic berbagi tips cara merawat mobil dengan transmisi matic.
1. Cara berkendara
Hal penting yang harus diperhatikan pertama kali yaitu memerhatikan cara berkendara.
Agar transmisi mobil matic berjalan dengan baik, selalu mengembalikan tuas ke posisi D ke N atau P pada saat berhenti dalam waktu lama seperti di persimpangan.
Tak hanya itu, posisikan tuas gigi 1 atau 2 saat kondisi macet dan stop and go di jalan menanjak atau menurun.
Baca Juga: Inilah Resep Ultimate Atasi Asam Lambung ala dr. Zaidul Akbar, Aman dan Gak Bikin Ketergantungan
2. Rutin mengganti oli
Langkah kedua yang tak kalah pentingnya adalah pemilik mobil harus rutin mengganti oli.
Pengguna atau pemilik kendaraan matic perlu secara rutin melakukan penggantian oli dan disarankan untuk mengganti oli setelah menempuh perjalanan 20.000 km.
Hal ini bertujuan agar kondisi kondisi transmisi tetap bersih dan bebas dari partikel yang membuat aus seperti debu.
Lantas, bagaimana tanda-tandanya jika transmisi matik mobil Anda ada masalah?
"Ini yang kadang banyak disepelekan, tanda-tandanya biasanya mulai delay (ada jeda akselerasi sebelum perpidahan gigi),” ucap Priman.
“Kalau sudah terasa ada delay baiknya diperbaiki," sambungnya.
3. Lakukan pengecekan berkala
Sebagai pamungkas, langkah terakhir yang harus dilakukan pemilik kendaraan adalah melakukan pengecekan berkala agar terhindar dari kerusakan transmisi.
Sebaiknya segera dilakukan pengecekan ke bengkel dan diperbaiki ketika sudah terkena delay ketimbang menunggu hingga kerusakan menjadi lebih parah.
Dari berbagai macam jenis dan merek kendaraan matic, sebagian besar masalah yang timbul karena faktor usia kendaraan atau lama penggunaan.
Selain itu terkait faktor kesulitan, Pirman menngungkap jika mobil pabrikan Jepang dan Eropa tidak ada bedanya dalam pengerjaan.***