Resmi Berakhir, Olimpiade Tokyo 2020 Ternyata Sisakan Luka Bagi Masyarakat Jepang

10 Agustus 2021, 13:20 WIB
Klasemen Akhir Medali Olimpiade Tokyo 2020: Amerika Serikat Salip China, Filipina Kalahkan Indonesia /SIGIT KURNIAWAN/ANTARA FOTO

MAPAY BANDUNG - Olimpiade Tokyo 2020 resmi ditutup dan penyelenggara saat ini tengah merayakan bagaimana mereka dapat menyatukan dunia sekaligus mengatasi rintangan pandemi Covid-19 yang ada.

Olimpiade Tokyo 2020 yang spektakuler itu telah berlalu dan selasai dalam 16 hari kompetensi.

Namun, di luar upacara penutupan tersebut, di ibu kota Jepang malah timbul protes yang berlanjut, mereka menganggap Olimpiade adalah sebuah eksperimen yang sembrono.

Hal tersebut dapat terjadi karena infeksi Covid-19 saat ini berada pada tingkat rekor baru di Tokyo.

Tetapi penyelenggara sendiri malah percaya bahwa pada "Games Bubble" yang mereka timbullkan hanya berisi dari 400 lebih kasus positif saja.

Baca Juga: Benarkah Menikah di Bulan Suro Bakal Dapat Kesialan? Berikut Menurut Pandangan Islam

Apa pun yang mendorong tingkat infeksi lokal ini naik, tentunya telah menyebabkan lebih banyak penerimaan rumah sakit dan kematian yang menyedihkan di Tokyo.

Pakar kesehatan masyarakat, Profesor Kenji Shibuya mengatakan bahwa orang-orang di Jepang telah menikmati cerita olahraga dan kesuksesan medali buatan dalam negeri itu, tetapi Olimpiade datang dengan beban yang berat.

"Ini telah meninggalkan bekas luka pada masyarakat Jepang," katanya, dikutip MapayBandung.com dari Sky News, Selasa, 10 Agustus 2021.

"Itu telah membawa perpecahan di antara orang-orang, ketidakpercayaan, dan di atas segalanya, itu meninggalkan hutang kesehatan dan ekonomi," sambungnya lagi

Hal ini perlu menjadi perhatian sebab saat Olimpiade Tokyo 2020 selesai akan ada lebih dari 4.000 peserta Paralimpiade yang tiba di Tokyo dalam dua minggu ke depan.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Meroket Hingga 144 Ribu Kasus Aktif dalam Sehari, Mexico City Siaga Merah

Tepatnya pada tanggal 24 Agustus mendatang, Paralimpiade akan dimulai di Jepang.

Walaupun para peserta dan 4000 orang yang datang untuk Paralimpiade ini telah diperingatkan, tentunyta keadaan darurat Covid-19 di Tokyo masih akan berlangsung atau mungkin dapat memburuk.

Sementara itu, seorang juru bicara Komite Paralimpiade Internasional, Craig Spence, mengatakan bahwa mereka lebih percaya diri mengingat fakta bahwa Olimpiade berakhir sesuai jadwal dan mereka mencatat hanya ada relatif sedikit kasus.

"Hanya karena Olimpiade berjalan dengan baik tidak berarti kita bisa berpuas diri sekarang.. Semua orang yang menghadiri Paralympic Games harus mengikuti aturan dari buku pedoman dan jika mereka mematuhi aturan maka kami yakin kami dapat memberikan Game yang aman untuk semua orang." pungkasnya.*** (David Wardana Saputra/JOB)

Editor: Haidar Rais

Sumber: Sky News

Tags

Terkini

Terpopuler