Singapura Tak Gunakan Sinovac sebagai Vaksin Covid-19, Ahli: Jangan Ragu!

8 Juli 2021, 15:57 WIB
Vaksin Covid-19 Sinovac yang tiba hari ini nantinya akan memiliki kemasan yang bereda dengan sebelumnya /Youtube Sekretariat Presiden

MAPAY BANDUNG - Sejumlah negara di dunia saat ini tengah menjalani vaksinasi Covid-19 termasuk Indonesia.

Sinovac merupakan salah satu jenis vaksin Covid-19 yang digunakan di Tanah Air.

Guru Besar Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) Profesor Tjandra Yoga Aditama mengajak masyarakat untuk tidak ragu-ragu divaksin buatan Sinovac.

Baca Juga: Siti Fadillah Tolak Sertifikasi Vaksinasi : Menurut Saya Itu Tidak Perlu

"Vaksin buatan Sinovac sudah di-approve oleh WHO dan BPOM," katanya seperti dikutip dari Antara.

Menurutnya, keputusan Singapura tidak memasukan Sinovac dalam daftar vaksinasinya merupakan langkah yang harus dihormati.

Hal ini lantaran setiap negara memiliki kebijakannya masing-masing dalam menanggulangi pandemi Covid-19.

Namun, keputusan Singapura itu diharapkan tidak memengaruhi pandangan masyarakat soal pelaksanaan vaksinasi di Indonesia yang saat ini sebagian besar menggunakan Sinovac.

Baca Juga: Menuju Olimpiade Tokyo, 28 Atlet Dilepas Langsung Presiden dan Menpora

Sejauh ini, Coronavac yang merupakan buatan Sinovac itu telah mendapatkan izin pakai darurat di Azerbaijan, Bangladesh, Botswana, Brasil, Kamboja, Chile, Kolombia, Republik Dominika, Ekuador, Mesir, Laos, Malaysia, Meksiko, Moldova, Oman, Pakistan, hingga Turki.

"Coronavac merupakan satu dari sedikit vaksin yang sudah di approve WHO. Jadi, saya ingin menekankan jangan ragu-ragu karena ada pendapat Singapura ini membuat kita ragu-ragu dengan vaksin ini," ujarnya.

Meski demikian, dirinya mengakui tingkat kemanjuran atau efikasi Coronavac lebih rendah jika dibandingkan dengan vaksin buatan Pfizer dan BioNTech.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Benarkan Penangkapan Nia Ramadhani dan Ardie Bakrie

Namun menurut Tjandra, tingkat efikasi Coronavac itu masih memenuhi batas minimal yang ditetapkan oleh WHO dan banyak negara, termasuk Indonesia.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Singapura pada Rabu, 7 Juli 2021 waktu setempat mengumumkan pihaknya mengeluarkan Coronavac dari daftar perhitungan vaksinasi lantaran kurangnya ketersediaan data ilmiah yang menunjukan Coronavac ampuh mencegah varian baru Covid-19, khususnya varian delta.***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler