Sinovac dan Sinopharm Diakui WHO, Menteri BUMN: Kita Harap Pemerintah Saudi Buka Diri

- 2 Juni 2021, 15:35 WIB
Tangkapan layar Indonesia kembali kedatangan 6 juta bulk vaksin dari Sinovac China hari ini Minggu 18 April 2021
Tangkapan layar Indonesia kembali kedatangan 6 juta bulk vaksin dari Sinovac China hari ini Minggu 18 April 2021 /Kanal Youtube Sekretariat presiden

MAPAY BANDUNG - Organisasi kesehatan dunia (WHO) telah mengakui dua vaksin yang telah masuk ke Indonesia yakni Sinovac dan Sinopharm untuk diedarkan.

Menanggapi hal itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berharap dengan membuat Arab Saudi bisa membuka keran jemaah umroh maupun haji dari Indonesia.

Lebih jauh, ia pun berharap perjalanan warga negara Indonesia (WNI) ke luar negeri akan lebih mudah.

Baca Juga: Tanggul Sungai Citarum Majalaya Jebol Siang Ini, BPBD Bandung Laporkan Kondisi Terkini

"Paling tidak dengan Sinovac masuk list WHO, kita harap pemerintah Saudi buka diri. Mestinya yang masuk WHO itu friendly," kata Erick Thohir di Kantor Kementerian BUMN, Rabu 2 Juni 2021, dilansir PMJ News.

Kendati begitu, Erick Thohir menekankan, pentingnya persetujuan Pemerintah Arab Saudi terhadap izin umrah bukan berada di bawah kendalinya dan Kementerian BUMN. Hal tersebut jadi kewenangan instansi pemerintah terkait yakni Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

Baca Juga: Waspada! Jalur Rajawali-Garuda Bandung Jadi Tempat Oknum Simpan Ranjau Paku

"Saya hanya sampaikan ini masuk list. Kita senang vaksin impor kita bukan kaleng-kalengan. Apakah untuk bisnis atau umrah, domain-nya bukan saya, tapi di Kemenlu," jelas Erick Thohir.

Menurut Erick Thohir, keberhasilan vaksin Sinovac dan Sinopharm sendiri merupakan buah hasil kolaborasi antara pihaknya, Kemenlu dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Halaman:

Editor: Haidar Rais

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x