MAPAY BANDUNG - Informasi hoaks kembali menghebohkan jagat dunia maya.
Baru-baru ini, beredar narasi yang menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menjual sebagian Pulau Kalimantan untuk kepentingan pindahnya ibu kota baru ke Kalimantan.
Narasi tersebut berasal dari akun Facebook Rian Setiawan yang mengunggah satu foto tangkapan layar berisi narasi "Perihal Pemindahan Ibukota, Jokowi: Kita Bisa Jual Separuh Dari Pulau Kaltim,".
Baca Juga: Sinopsis Film Pendek Horor : 'Kamar Perawan' Karya Anak Sumedang
Foto tangkapan layar dan narasi itu diunggah pada 2 September 2021 lalu.
Pada foto screenshot yang diambil dari rilis artikel Reportase Indonesia itu dibubuhi tulisan "SI KACUNG DALAM TEKANAN", dan pada bunyi keterangan pada unggahannya tertulis kalimat "J0NG00ZZ TETAP J00NG00ZZ BB00NGG".
Baca Juga: PTM di Kota Bandung Kembali Digelar Hari Ini, Netizen : Ya Allah Terharu
Baca Juga: Alasan Baim Wong Renovasi Rumah Pak Nurul Satpam : Rajin Salat Baik Orangnya
Namun benarkah Jokowi akan menjual sebagian Pulau Kalimantan untuk pentingan pindahnya ibu kota ke Kalimantan?
Baca Juga: Sinopsis Film The Prince: Aksi Bruce Willis Selamatkan Putrinya yang Diculik di Bioskop TransTV
Berdasarkan penelusuran Jabar Saber Hoaks sebagaimana dikutip oleh MapayBandung.com, klaim bahwa Presiden Jokowi akan jual separuh Kaltim untuk pemindahan ibu kota adalah klaim yang menyesatkan.
Jokowi memang berencana menjual sebagian lahan ibu kota baru di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kaltim.
Baca Juga: Doa Kamu Ingin Diijabah Oleh Allah SWT? Yuk Lakukan Hal Ini
Namun, lahan yang dijual tersebut hanya seluas 30 ribu hektare.
Baca Juga: BESOK ! Persib Bandung Launching Jersey Away Musim Ini
Langkah itu diambil karena lahan seluas 180 ribu hektare yang diperuntukkan bagi ibu kota baru terlalu luas.
Baca Juga: Viral! Diduga Berzina, Pasangan Ini Gancet Saat Berhubungan Intim
Dengan demikian, narasi yang menyebut Presiden Joko Widodo bisa jual separuh dari pulau Kaltim untuk pemindahan Ibu kota adalah termasuk kategori konten yang menyesatkan (misleading content).*