Komisi Perikanan Arkansas menyebut kematian massal disebabkan "blunt force trauma" yakni benturan burung-burung tersebut pada obyek keras seperti rumah, pohon, dan tiang listrik saat mereka beterbangan.
Kemudian, gambar berikutnya memperlihatkan fenomena kematian massal burung jalak di Huijgenspark, Den Haag, Belanda pada Oktober 2018.
Baca Juga: Usut Dugaan Pelecehan dan Bully di Lingkungan KPI Pusat, Polda Metro Jaya Akan Periksa Terlapor
Fenomena ini beberapa tahun lalu juga menjadi konspirasi yang dikaitkan dengan efek jaringan 5G. Namun, klaim ini telah dibantah oleh otoritas setempat.
Menurut lembaga penelitian Wageningen Bioveterinary Research (WUF), kemungkinan besar penyebab utama kematian adalah keracunan buah yew.
Lebih lanjut, biro antena pemerintah Belanda menyebut tidak ada pemasangan antena 5G di dekat taman Huijgenspark.
Selain itu, semua tiang transmisi di Belanda terikat oleh standar keselamatan serta pengukuran radiasi telah di bawah standar keselamatan.
Dengan demikian, narasi yang menyebutkan bahwa radiasi 5G dapat membunuh hewan masuk ke dalam kategori hoaks jenis misleading content atau konten yang menyesatkan.***