Vaksin Covid-19 Bisa Terhubung dengan Jaringan 5G Jika Sudah Disuntukan ke Tubuh? Begini Faktanya

- 2 Agustus 2021, 14:15 WIB
Simulasi vaksinasi Covid-19./
Simulasi vaksinasi Covid-19./ /Humas Jawa Barat

MAPAY BANDUNG - Selama pandemi Covid-19 merebak, banyak informasi beredar di masyarakat yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya alias hoaks.

Informasi hoaks tersebut, umumnya tersebar melalui media sosial.

Baru-baru ini, beredar poster dalam bentuk meme yang menyebut bahwa vaksin Covid-19 adalah taktik untuk menghubungkan orang ke jaringan 5G.

Unggahan itu telah beredar di pesan berantai WhatsApp.

Baca Juga: Video Momen Greysia Polii Ganti Raket dalam Pertandingan di Final Olimpiade Tokyo 2020

"Mereka memalsukan virus COVID-19 ini. Jadi kamu akan menerima vaksin ini. Jadi mereka dapat menghubungkan kamu secara biokimia ke menara 5G ini," demikian bunyi narasi tersebut.

Usai dilakukan penelusuran oleh Jabar Saber Hoaks sebagaimana dikutip oleh MapayBandung.com dari akun Instagram-nya, SARS-CoV-2 terbukti menyebabkan penyakit Covid-19 bukan sebuah pemalsuan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan virus itu pertama kali diidentifikasi di China pada 7 Januari 2020.

WHO menerangkan vaksin bukan alat untuk menghubungkan jaringan 5G ke dalam tubuh, atau dapat mendeteksi seseorang dengan jaringan 5G melalui vaksin.

Baca Juga: Kado HUT RI ke-76 Adalah Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020, Terima Kasih Greysia/Apriyani!

Klaim bahwa nanopartikel di dalam vaksin digunakan untuk menghubungkan orang ke 5G juga pernah beredar di media sosial pada tahun 2020 silam.

Namun faktanya, vaksin mRNA Covid-19 seperti Pfizer-BioNTech dan Moderna mengandung nanopartikel lipid yang digunakan untuk mentransfer RNA ke dalam sel.

Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa lipid ini dapat mentransfer 5G ke sel, juga tidak ada bukti bahwa 5G dapat terhubung ke lipid tersebut.

Hal itu juga ditegaskan oleh Dr Archa Fox di University of Western Australia yang diterbitkan dalam The Conversation.

Dengan demikian, narasi yang menyebutkan bahwa vaksin covid 19 tersambung ke jaringan 5G termasuk kategori Misleading Content atau konten yang menyesatkan.**

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah