Semburat fajar mulai bersinar, Sangkuriang terkejut karena pagi dayang lebih cepat dari biasanya.
Sjngkat cerita, Sangkuriang merasa kesal karena ia tak mampu menyelesaikan tantangan Dayang Sumbi.
Ia tak bisa membuat perahu dalm 1 malm, karena Dayang Sumbi bersikap curang, dengan memajukan pagi lebih awal.
Sangkuriang yang kesal, lantas menendang perahu setengah jadi, hingga menangkub.
Bagian kisah inilah yang disebut para ahli, sebagai isyarat adanya gempa di badan Gunung Sunda yang mengakibatkan letusan besar, hingga terbentuk Gunung Tangkuban Parahu.
Meski kerap disangka dongeng belaka, namun Sangkuriang merupakan catatan sejarah yang dibuat oleh orang-orang terdahulu, melalui isyarat cerita rakyat yang sangat unik.***