Didi menjelaskan budaya jalan kaki warga Kota Bandung saat ini memang belum dikatakan baik.
Baca Juga: BILIC: Revitalisasi Trotoar di Kota Bandung Tidak Berpihak kepada Kaum Disabilitas
Hal itu juga lanjut Didi disebabkan banyaknya faktor penunjang seperti salah satunya tidak ada sarana trotoar yang layak.
"Belum lah masih banyak tegakan dalam tanda kutip mengganggu kontinuitas pejalan kaki," tambahnya.
Didi sendiri menyadai keterbatasan anggaran membuat banyak ruas jalan di Kota Bandung belum dikatakan layak pejalan kaki.
Terlebih lagi banyak trotoar di Kota Bandung kini beralih fungsi menjadi tempat berjualan hingga digunakan parkir liar.
Baca Juga: Pembuktian Siksa Kubur Ada atau Tidak, Sinopsis Film Terbaru Joko Anwar yang Tayang Lebaran Ini
"Ini tidak mudah karena dihadapkan dengan orang-orang mencari penghidupan disitu. Kalau konsesus itu tidak bisa digugat karena trotoar untuk pejalan kaki kalau melanggar sikat. Tapi di kita besar volumenya dan dalih untuk mencari penghidupan menjadi dilema untuk lebih tegas," ungkapnya.
Kendati demikian Didi Ruswandi menegaskan jika komitmen Pemkot Bandung untuk menhadirkan trotoar layak pejalan kaki dan disabilitas akan terus terwujud.
Pada tahun 2024 ini saja, Pemkot Bandung berencana merevitalisasi sejumlah trotoar yang berada di 3 titik.