BRAGA, MAPAY BANDUNG - Setiap jalan di Kota Bandung memiliki asal-usul dan sejarah yang panjang. Termasuk Jalan Wastukencana.
Jalan yang membentang dari Tugu Maung Cihampelas bawah hingga Tugu Maung Braga tersebut sangat erat kaitannya dengan kisah seorang menir kebangsaan Belanda bernama Engelbert Van Bevervoorde yang membuat siapa saja sedih saat mengetahuinya.
Terdapat cerita tragis dari keberadaan sosok tersebut. Hingga akhirnya Jalan Engelbert Van Bevervoordeweg diubah menjadi Jalan Watsukencana yang dikenal masyarakat Bandung hingga sekarang.
Mengutip dari laman alampriangan yang diakses pada Rabu 7 Februari 2024, berikut ini adalah asal-usul Jalan Wastukencana yang berhasil dirangkum MapayBandung.com.
Asal usul Jalan Wastukencana
Jalan Wastukancana atau yang sering disebut sebagai Wastu, memiliki sejarah panjang yang menghubungkan dengan kejadian-kejadian penting serta tokoh-tokoh penting di masa lalu.
Sebelum dinamai Jalan Wastukencana, jalan ini dikenal sebagai Engelbert Van Bevervoordeweg. Sebuah nama jalan yang cukup panjang dan mungkin sangat sulit diucapkan bagi sebagian orang terutama Suku Sunda di Kota Bandung.
Pemberian nama tersebut mengacu pada seorang tokoh Belanda yaitu Kapten Engelbert van Bevervoorde yang memiliki jasa dalam kegiatan penebangan militer di Belanda pada masa lampau.
Sosoknya adalah seorang pionir dalam dunia militer. Namun nahas, Ia harus menemui ajalnya dalam sebuah kecelakaan tragis saat pesawat yang dikemudikannya jatuh di Bandara Sukamiskin tahun 1918.
Kematiannya Kapten Engelbert van Bevervoorde bukanlah akhir dari untuk masyarakat Belanda. Untuk menghormati jasanya, pemerintah Hindia Belanda membangun sebuah patung untuknya pada tahun 1920.
Patung tersebut awalnya ditempatkan di tikungan jalan yang sekarang kita kenal sebagai Jalan Wastu Kencana. Tidak ada yang tahu pasti, apakah patung tersebut dahulu ditempatkan di tikungan Cihampelas atau Jalan Merdeka.
Namun seiring berjalannya waktu dan perubahan politik, patung tersebut sudah tidak dapat ditemukan di Bandung. Usai Indonesia merdeka, patung Kapten Engelbert van Bevervoorde dipindahkan ke Museum Bronbeek di Arnhem, Belanda.
Dengan kejadian tersebut menjadi penanda pergeseran simbolik dari masa lalu kolonial Belanda ke masa kemerdekaan Indonesia.
Perubahan nama jalan menjadi Wastukencana
Jalan Wastukencana diambil dari seorang raja Jawa yang terkenal dan jalan ini menjadi simbol kebesaran dan kejayaan masa lampau Kerajaan Padjadjaran.
Wastukencana atau Wastukancana adalah seorang raja yang terkenal karena memimpin kerajaannya dengan bijaksana dan berhasil mempertahankan kekuasaannya untuk periode yang cukup lama.
Baca Juga: Siapa Sangka, Dikira Cinta-cintaan Asal Usul Nama Margacinta Bandung Ternyata Berasal dari Nama Ini!
Saat ayah dan kakaknya gugur dalam perang Bubat, Wastukancana masih sangat muda, Ia pun naik tahta. Wastukancana memegang kendali Kerajaan Padjadjaran selama lebih dari seabad dan membuatnya menjadi salah satu penguasa terlama dalam sejarah kerajaan di Tanah Pasundan.
Saat ini ketika Anda berjalan di sepanjang Jalan Wastukancana, Anda tidak hanya mengikuti jejak-jejak sejarah kolonial Belanda, namun juga menyusuri kisah-kisah kebesaran dan kejayaan masa lampau Jawa.
Asal-usul Nama Jalan Wastukencana menjadi sebuah perayaan warisan budaya dan sejarah yang kaya dan berhasil membawa kita melintasi berbagai peristiwa dan tokoh yang membentuk identitas dan perjalanan Indonesia.***