Kerap Dilanda Banjir, Ini Asal-usul Nama Dayeuhkolot yang Pernah Jadi Ibu Kota Bandung

- 15 Januari 2024, 20:30 WIB
Anak-anak bermain di genangan air banjir di Kampung Bojong Asih, Desa/Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Minggu (14/1/2024).
Anak-anak bermain di genangan air banjir di Kampung Bojong Asih, Desa/Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Minggu (14/1/2024). /Pikiran Rakyat/Hendro Susilo

Gubernur Jenderal Hindia Belanda Daendels kemudian memerintahkan pemindahan pendopo kabupaten dari Karapyak ke tepi Sungai Cikapundung, dengan alasan daerah berprospek lebih untuk dikembangkan.

Baca Juga: Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Irak di Piala Asia 2023 Hari Ini, Tayang di Mana?

Setelah pusat pemerintahan dipindahkan, maka segala hal yang berhubungan dengan pemerintahan dan perekonomian di Kabupaten Bandung beralih ke daerah baru. Orang-orang lalu menyebut Karapyak sebagai kota tua atau kota lama. Oleh karena itu, daerah Karapyak sekarang disebut dengan Dayeuhkolot, bahasa Sunda dari kota lama.

Pada tahun 1987, seiring dengan perubahan batas Kota Bandung, Kecamatan Dayeuhkolot mengalami perubahan batas wilayah. Sebagian desa di utara Jalan Tol Purbaleunyi dimasukkan ke Kota Bandung dan wilayah Margahayu dimekarkan menjadi kecamatan tersendiri.

Itulah asal-usul nama Dayeuhkolot, salah satu daerah rawan banjir di Kabupaten Bandung.***

Halaman:

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah