Sementara ‘Mibapa Ka Jaman’ bermakna tidak melawan dengan perubahan zaman, namun tetap mengikutinya adanya teknologi seperti alat komunikasi, listrik, dan penerangan.
Baca Juga: Justin Hubner Resmi Jadi WNI, Siap Bela Timnas Indonesia
Cireundeu berasal dari nama pohon ‘reundeu’, sebuah tanaman herbal yang dahulu banyak tumbuh subur di wilayah ini. Itulah sebabnya, pemukiman ini dinamakan Kampung Cireundeu.
Hingga kini, masyarakat Cireundeu masih mengonsumsi singkong sebagai makanan pokok turun temurun. Sejarah mencatat konsumsi singkong dimulai pada tahun 1918 saat lahan pertanian di wilayah ini mengering.
Masyarakat adat mengolah singkong dengan cara digiling, diendapkan, lalu disaring menjadi tepung tapioka. Singkong dari Cireundeu diolah menjadi berbagai camilan seperti opak, cireng, simping, hingga dendek kulit singkong yang dijual sebagai oleh-oleh.
Tertarik untuk berkunjung ke Cireundeu? Ayo berkunjung ke Cimahi. Jangan lupa untuk mematuhi peraturan adat seperti melepas alas kaki saat memasuki hutan keramat.***