Meski begitu, ia menekankan langkah ini sebagai saran saja. Ia menyerahkan kepada pihak sekolah terkait penerapannya.
"Ini bukan arahan. Hanya memberi saran saja. Apakah itu dimungkinkan? Saya rasa rekan-rekan kepala sekolah ini yang bisa menjawab," ucapnya.
Lebih lanjut, Ema juga mengingatkan agar tidak ada lagi aksi perundungan dalam ajang masa pengenalan lingkungan sekolah bagi peserta didik baru.
Menurutnya, tidak ada argumen apapun yang membenarkan tindak kekerasan saat ajang tersebut.
"Kalau di institusi militer, misalnya, itu lain hal ya. Tetapi ini kan anak SD, anak SMP. Saya rasa tidak layak (diterapkan kekerasan dalam masa pengenalan lingkungan sekolah)," ujarnya.
Baca Juga: Jangan Kaget! Minum Air Ini Uban Putih Jadi Hitam Lagi, Buang Jauh Cat Rambut Kata dr Zaidul Akbar
Di ruang lingkup sekolah, Ema mengingatkan peran guru Bimbingan Konseling (BK) agar lebih aktif menelusur potensi penyimpangan tindakan oleh siswa.
"Saya harap jangan baru bertindak saat sudah ada kasus. Dan saya ingatkan sinergi orang tua dan guru adalah dua hal utama. Di luar jam sekolah, para siswa didik merupakan tanggung jawab orang tua," pungkasnya.***