Seperti dijelaskan sebelumnya, biaya projek kereta cepat Bandung-Jakarta kembali mengalami pembengkakan sebesar 1,2 USD atau setara 18 triliun rupiah dengan bunga pinjaman 3,4 persen.
Baca Juga: Belum ada Obatnya, Pemkot Cimahi Ajak Warganya Bawa Balita Ikutan Imunisasi Polio
Sebelumnya, pada 15 September 2022, pembengkakan biaya (cost overrun) pernah naik menjadi US$1,449 miliar atau Rp21,74 triliun.
Menanggapi hal itu, Sultan meminta agar pemerintah untuk menghitung secara saksama untung rugi serta relevansi Megaprojek transportasi darat ini.
Apakah Megaproyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini related dengan posisi Bandung sebagai Kota administrasi dari sebuah provinsi.
"Saya kira banyak kawasan strategis dengan topografi dan kontur menarik di sekitar Bandung Raya, yang sesuai untuk kebutuhan pembangunan gedung dan perkantoran pemerintahan pusat. Dataran tinggi Parahyangan memiliki semua alasan, untuk dijadikan sebagai kawasan inti IKN," ucap Sultan.***