Omzet UMKM di Bandung Capai Rp34, Miliar, Pemkot Klaim Berkat Pendampingan

- 14 November 2022, 22:00 WIB
Ketua Satgas Antirentenir Kota Bandung Atet Dedi Handiman mengungkapkan ada 7.321 pengaduan warga yang merasa jadi korban pinjol, rentenir, dan koperasi yang berpraktik seperti rentenir.
Ketua Satgas Antirentenir Kota Bandung Atet Dedi Handiman mengungkapkan ada 7.321 pengaduan warga yang merasa jadi korban pinjol, rentenir, dan koperasi yang berpraktik seperti rentenir. /Prokopim Kota Bandung/

 

MAPAY BANDUNG - Komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mendampingi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sukses meningkatkan omzet. Bahkan omzet mencapai Rp34,5 miliar atau naik 54 persen.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) Kota Bandung, Atet Dedi Handiman menyebut, dari 1200 pelaku UMKM yang telah mendapatkan pembinaan, sebanyak 660 UMKM mendapatkan kenaikan omzet yang signifikan.

"Terdapat 660 pelaku usaha tesebut mendapatkan kenaikan omzet rata-tata 54 persen. Total omzet sebelum pendampingan mencapai Rp16,7 miliar. Setelah pendampingan total omzet sebesar Rp34,5 miliar," kata Atet saat UMKM Award 2022 di Ballroom Savoy Homann, Minggu 13 November 2022.

Baca Juga: Empuk, Gurih, dan Cocok dengan Nasi Hangat, Inilah Resep Empal Serundeng Kemiri Ala Chef Devina Hermawan

Atet mengatakan, UMKM kuliner menjadi jenis usaha yang mendominasi kenaikan omzet terbesar yaitu rata-rata 67 persen atau Rp12,3 miliar.

"Bahkan ada beberapa UMKM yang telah naik kelas dengan omzet tertinggi. Jamu Bandung omzetnya mencapai Rp 2,5 miliar per tahun," katanya.

Para pelaku UMKM mendapatkan pelatihan dan pendampingan memanfaatkan digitalisasi untuk meningkatkan akses pasar.

Selain itu, ada pula bimbingan legalitas usaha, konsultasi pengembangan usaha, sertifikasi halal gratis, HAKI, desain kemasan dan logo, hingga layanan fasilitasi akses permodalan.

Halaman:

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x