Pakar Sebut Penerapan PPKM Darurat Kota Bandung Tekan Penyebaran Virus Corona

- 3 Juli 2021, 11:36 WIB
Ilustrasi buka tutup jalan
Ilustrasi buka tutup jalan /Dok PRFM.

MAPAY BANDUNG - Pakar Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Irvan Afriandi mengatakan tingginya kasus penyebaran Covid-19 atau virus corona membutuhkan penanganan agresiif.

Dikutip dari laman Humas Bandung, Irvan menyebutkan salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah menghentikan aktivitas masyarakat.

Hal ini dinilainya dapat menghentikan sementara interaksi antar masyarakat agar virus juga tidak menyebar.

"Yaitu menghentikan sementara aktivitas sosialisasi masyarakat. Maka dengan tidak ada interaksi ini, sehingga virus tidak berpindah," kata Irvan diacara Bandung Menjawab Kamis 1 Juli 2021.

Baca Juga: Naik Lagi, Kasus Covid-19 di Indonesia Hari Ini Bertambah 25 Ribu, Dua Hari Berturut-turut Pecah Rekor

Irvan melanjutkan, beberapa negara juga melakukan hal yang sama yaitu menghentikan aktivitas selama dua minggu.

Tak hanya itu, membatasi kegiatan masyarakat juga harus dilakukan dengan tes dan tracing, juga penutupan sementara akses masuk dan keluar suatu daerah.

“Kalau semua kompak dalam 2 minggu habis, ya sudah selesai. Itu yang dilakukan oleh negara-negara lain. Seperti di New Zeland atau bahkan di Wuhan China sekalipun. Yaitu dengan dites, di-tracing lalu ditutup dan setelah itu dijaga pintunya," lanjutnya.

Menurutnya, situasi Kota Bandung sudah terbilang kritis, sehingga perlu penanganan agresif.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: Humas Bandung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah