"Biasanya ambil tahu tempte di Lembang, Cibuntu, sama Tagok," jelasnya.
Baca Juga: Update Cuaca Hari Ini, Jumat 28 Mei 2021: Angin Bandung Terasa Dingin? Ternyata Ini Penyebabnya
Sampai berita ini diturunkan, Ani mengatakan sudah banyak yang mencari tahu dan tempe, baik untuk kebutuhan rumah tangga atau kebutuhan pedagan makanan lainnya.
"Ya kasian aja sama pelanggan gitu, banyak yang nyari tapi gak ada, kosong di semua pabrik. Ya pelanggan kecewa apalagi yang buat jual lagi misalnya rumah makan," ujarnya.
Senada dengan Ani, Egi yang juga merupakan salah satu penjual tahu dan tempe di Pasar Atas Kota Cimahi mengatakan, sekira 8 hingga 10 kios memilih tutup atau tidak berjualan karena kosongnya produksi tahu dan tempe.
"Ada 8 kois lebih, kurang lebih 10 kios, semuanya harus pada tutup. Soalnya yang dari perajin (tahu tempe) gak ada yang ngirim, gimana mau jualan," kata Egi.
Egi mengatakan menurut surat edaran yang ia terima, bahwa perajin tahu dan tempe sendiri akan berhenti produksi hingga Minggu 30 Juni mendatang.
Beberapa hari terakhir, Egi dan penjual tahu tempe juga terpaksa menaikkan harga karena harga dari perajin juga sudah naik dengan tingginya harga bahan baku kedelai.