H-2 Pemilu, Harga Beras di Kota Bandung dan Cimahi Makin Mahal! Badan Pangan Nasional akan Lakukan Ini

12 Februari 2024, 11:15 WIB
Harga beras di pasar tradisional dan minimarket Kota Bandung dan Cimahi makin mahal, pemerintah akan lakukan tindakan ini /Mart Production/Pexels

 

BRAGA, MAPAY BANDUNG - Selama seminggu terakhir terjadi kelangkaan beras dan naiknya harga di Kota Bandung, Cimahi, dan seluruh daerah Indonesia secara keseluruhan.

Dari pantauan di lapangan pada Senin 12 Februari 2024 atau H-2 Pemilu di minimarket seperti Alfamart dan Indomaret di Kota Bandung, warga kesulitan dalam menemukan beras premium dalam kemasan 2,5 hingga 5 kilogram.

Mayoritas yang tersedia hanyalah beras merah, sedangkan beras premium tersedia dalam jumlah terbatas, bahkan hanya satu kemasan 5 kilogram yang tersisa di salah satu minimarket.

Petugas toko mengakui bahwa stok tersebut merupakan sisa yang belum mendapatkan tambahan stok selama lebih dari lima hari. Sementara di Pasar Antri Cimahi, beras dijual di kisaran harga Rp15.000 hingga Rp16.500 per Kilogramnya. Lantas apa upaya pemerintah untuk mengendalikan harga beras yang semakin tinggin menjelang Pemilu?

Baca Juga: Selamat! 161.951 KPM di Sumedang Dapat Bansos Beras 10 Kg Selama 6 Bulan

Mengutip dari laman ANTARA yang diakses pada Senin 12 Februari 2024, Arief Prasetyo Adi, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) sedang mengutamakan lima langkah strategis sebagai upaya untuk menjaga keseimbangan pasokan beras dan menjaga stabilitas harga beras di seluruh daerah Indonesia tak hanya wilayah Bandung dan Cimahi saja.

Arief menjelaskan bahwa langkah pertama adalah mempercepat proses pembongkaran kapal beras impor di beberapa pelabuhan.

Langkah kedua adalah terus menerus mendistribusikan beras komersial dari Badan Urusan Logistik (Bulog) sebanyak 200 ribu ton, termasuk 50 ribu ton yang dialokasikan ke Food Station/Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC).

Baca Juga: Asal-usul Nama Cipaganti yang Semula Bakal Jadi Ibu Kota Bandung

Langkah ketiga adalah terus menerus mendistribusikan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pasar (SPHP) ke pasar tradisional dan ritel modern.

Langkah keempat adalah terus melanjutkan pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) Nasional. Sebanyak 1,2 juta ton beras SPHP telah didistribusikan ke berbagai outlet. Saat ini, stok beras di PIBC mencapai lebih dari 34 ribu ton.

Selanjutnya, langkah kelima yaitu memastikan bahwa program Bantuan Pangan Beras akan kembali dilanjutkan pada tanggal 15 Februari 2024, setelah periode pencoblosan Pemilihan Umum (Pemilu) berakhir.

Baca Juga: Pemilih Dilarang Bawa Handphone ke Bilik Suara 14 Februari, Ini Kata Bawaslu Bandung

Menyambut panen raya yang diperkirakan akan terjadi pada bulan Maret 2024, Arief menyebutkan bahwa pihaknya bersama Kementerian Pertanian dan instansi terkait akan berkoordinasi untuk memastikan penyerapan hasil panen yang optimal, sehingga dapat mencegah penurunan harga beras di tingkat petani.

Selain itu, pemerintah akan melanjutkan penyaluran bansos Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) beras pada tanggal 15 Februari 2024, setelah sempat dihentikan sementara pada tanggal 8 Februari hingga 14 Februari 2024 karena periode pencoblosan Pemilu 2024.***

Editor: Asep Yusuf Anshori

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler