4 Asal-usul Nama Braga, Kawasan Favorit Tahun Baruan di Kota Bandung

31 Desember 2023, 19:15 WIB
Mobil-mobil parkir di Jalan Braga, Kota Bandung.* /ARMIN ABDUL JABBAR/

MAPAY BANDUNG - Siapa yang tidak kenal Braga? Braga adalah kawasan populer dan sering jadi tempat favorit warga maupun pengunjung merayakan tahun baru di Bandung.

Jalan Braga adalah salahsatu jalan legendaris di Bandung yang terkenal sejak zaman Hindia Belanda. Nama jalan tersebut sampai saat ini masih dipertahankan sebagai salah satu maskot wisata di kota kembang.

Selain sebagai nama jalan, Braga juga saat ini sudah jadi nama kelurahan di kawasan tersebut yang masuk kecamatan Sumur Bandung. Lantas bagaimana asal-usul penamaan Jalan Braga?

Baca Juga: Ada Kembang Api Virtual di Jembatan Pasupati Malam Ini, Segera Cari Spot untuk Menikmatinya

Asal-usul Nama Braga

Dilansir MapayBandung.com dari laman Indonesia.go.id pada Minggu 31 Desember 2023, setidaknya ada 4 asal-usul penamaan Braga.

Pertama, ada yang menyebut bahwa Braga berasal dari nama Theotila Braga (1834–1924), seorang penulis naskah drama.

Asal-usul tersebut lahir sebab di kawasan ini pernah bermarkas perkumpulan drama bangsa Belanda yang didirikan pada 18 Juni 1882 oleh Peter Sijthot, seorang Asisten Residen.

Kedua, Braga diambil dari kata "Bragi", yang merupakan nama dewa puisi dalam mitologi Jerman.

Sementara asal-usul nama Braga ketiga berasal dari bahasa Sunda. Ahli sastra Sunda mengatakan bahwa Braga berasal dari kata “Baraga” yang merujuk pada jalan di tepi sungai.

Memang, Jalan Braga ini terletak di tepi Sungai Cikapundung. Keempat, sejarah lain menyebut Braga dulunya adalah jalan pedati yang berlumpur. Braga dikenal dengan nama Karrenweg atau Pedatiweg.

Baca Juga: Heboh Ramalan Tahun 2024, Indigo Sebut Gempa Besar Ancam Pulau Jawa

Jalan Karrenweg itu menghubungkan gudang kopi milik Andreas de Wilde (sekarang bernama Balai Kota Bandung) dengan Jalan Raya Pos (Jalan Asia Afrika sekarang).

Seiring dengan pembangunan Kota Bandung, Jalan Braga mengalami berbagai perkembangan sampah berakhirnya abad ke-19.

Kawasan ini kemudian dipenuhi dengan tempat perbelanjaan bagi warga Eropa yang tinggal di sekitar Bandung, terutama para preangerplanters atau pengusaha perkebunan teh.

Pada era penjajahan, Jalan Braga menjadi pusat perbelanjaan ternama tempat mondar-mandirnya kaum berduit.

Karena itu, kawasan Braga sempat dijuluki sebagai De meest Eropeesche winkelstraat van Indie atau komplek pertokoan Eropa paling terkemuka di Hindia Belanda. Hal ini seperti diungkapkan Haryoto Kunto dalam bukunya Wajah Bandoeng Tempo Doeloe (1984).

Itulah asal-usul nama Braga, kawasan populer di Kota Bandung.***

Editor: Rian Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler