Terungkap! Asal-Usul Nama 'Sidodadi' Toko Roti Legendaris di Kota Bandung, Ternyata...

4 Oktober 2023, 12:00 WIB
Terungkap asal-usul nama toko roti Sidodadi di Kota Bandung. /Humas Kota Bandung

MAPAY BANDUNG - Warga Kota Bandung tentu sudah tak asing dengan toko roti legendaris bernama Sidodadi. Ya, toko roti legendaris Sidodadi semakin menjadi incaran para pemburu kuliner.

Diketahui toko roti Sidodadi sudah berdiri di Kota Bandung sejak 69 tahun lalu atau tepatnya pada tahun 1954.

Bagi anda yang belum tahu, toko roti Sidodadi berada di Jalan Otto Iskandardinata nomor 255.

 

Baca Juga: Stadion Megah Rp67,5 Miliar di Bandung Ini Kini Sepi, Padahal Dulu Sering Ramai oleh Bobotoh

Ternyata penamaan toko roti Sidodadi memiliki cerita unik. Karyawan Roti Sidodadi, Wahyu mengatakan nama Sidodadi mengandung unsur bahasa jawa yang disematkan oleh pemiliknya Hiendrawan Kosasih.

"Nama Sidodadi itu ada unsur bahasa Jawa. Karena istri dari Bapak Hiendrawan Kosasih merupakan keturunan yang berasal dari Jawa Tengah. Arti dari nama Sidodadi itu, Sido Dadi yaitu sudah jadi semakin jadi," ungkapnya, dikutip dari laman Humas Kota Bandung, Selasa 3 Oktober 2023.

Lanjut Wahyu dari awal mula sampai sekarang toko roti Sidodadi Kota Bandung masih di tempat yang sama. Saat ini dijalankan oleh anak-anak dan menantu sebagai generasi ke-3 tapi tetap dengan komitmen yang sama dengan maksud dari pendirian awalnya.

 

Baca Juga: Gratis Naik, KA Cepat Whoosh Jakarta-Bandung Siapkan 4 Stasiun Keberangkatan pada 3-7 Oktober 2023

"Terbentuknya tahun 10 Mei 1954 oleh bapak Hiendrawan Kosasih. Beliau melihat harga roti pada masa itu rata-rata masih cukup tinggi untuk masyarakat kita. Hanya orang Belanda dan beberapa golongan saja yg bisa menikmati roti," tambahnya.

Ia mengungkapkan, kala itu, varian rasa roti belum banyak. Hal ini menjadi peluang bagi Roti Sidodadi.

"Awalnya beliau mengawali usaha dengan memproduksi biskuit dan kue kering. Selain karena peluang usaha, saat itu usaha biskuit kurang berkembang, maka diputuskan untuk fokus pada usaha produksi dan berjualan roti," ujarnya.

Baca Juga: Bukan Pesugihan, Ini 4 Hal yang Bisa Dilakukan Agar Rezeki dan Kekayaan Datang, 100% Halal!

Wahyu menambahkan, pemilik mengembangkan dan memproduksi roti dengan harga terjangkau oleh banyak lapisan masyarakat.

Pemilik juga ingin kalau roti itu bukan hanya dapat dinikmati oleh golongan atau lapisan masyarakat tertentu saja.

 

"Selain itu berinovasi dengan membuat roti seperti roti tawar tapi rasa agak sedikit manis dengan nama Roti Frans, untuk dapat lebih menghemat maka dibuat pula Roti Frans dengan isian coklat. Jadi orang tidak perlu membeli mentega sebagai olesan dan coklat butir (mesies) sebagai isian. Sehingga dapat lebih menghemat," ungkapnya.

Ada juga produksi hemat lainnya yaitu Limarasa dengan isian coklat, keju kacang, susu nanas plus kismis. Berat satuannya pun lebih berat dari roti manis satuan.

Baca Juga: 5 Wisata Menakjubkan di Bandung, Nomor 1 Tawarkan Keindahan Sunrise, HTM Cuma Rp10.000

"Di sini ada 20 lebih varian rasa. Dari yang manis hingga asin, paling banyak dibeli itu frans coklat, kopi dan pisang coklat," ungkapnya.

Soal harga, Roti Sidodadi sangat terjangkau yaitu mulai Rp. 4.700. Roti coklat, susu, nanas, krenten dan horn. Ada juga roti asin, rasa kornet, smoke beef dan baso.

Wahyu menerangkan, ciri khas dari produk toko Sidodadi adalah tanpa adanya bahan pengawet, bahan pelembut, pewarna dan dengan bahan isian yang alami juga.

 

Baca Juga: Siapkan Jeruk Nipis dan Kunyit Lalu Minum di Waktu Ini, Perut Buncit Kempes Kata dr. Zaidul Akbar

"Produk yang dihasilkan padat tapi lembut. Daya tahannya pun hanya 4 hari dengan suhu ruangan. Dapat pula disimpan di kulkas agar dapat bertahan sedikit lebih lama. Kecuali untuk roti horn atau kue soes karena bahan isiannya mayoritas adalah susu," bebernya.

Demikian asal usul nama toko roti legendaris bernama Sidodadi di Kota Bandung.***

Editor: Asep Yusuf Anshori

Tags

Terkini

Terpopuler