13 Desa Bandung Barat Alami Kekeringan Imbas El Nino, 2 Skema Ini Jadi Solusi Pemerintah

16 Agustus 2023, 13:45 WIB
Warga melintas di lahan sawah yang kering di Jonggol, Bogor, Jawa Barat, Kamis (11/10). Menurut Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Jawa Barat sejak April- Oktober 2018 ini jumlah lahan sawah di Jabar yang terdampak kekeringan mencapai 25.862 hektare. /ANTARA JABAR/Yulius Satria Wijaya/agr/18.

MAPAY BANDUNG - Lahan persawahan di 13 Desa yang tersebar di Kabupaten Bandung Barat mengalami kekeringan, imbas dari kemarau panjang akibat fenomena El Nino.

Jumlah Desa di KBB yang mengalami kekeringan mungkin bisa terus bertambah, karena BMKG memprediksi fenomena EL Nino akan berlangsung sampai akhir tahun.

Mengatasi hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pemkab Bandung Barat, mempunyai dua skema yang menjadi solusi mengatasi kekeringan.

Baca Juga: Hengky Kurniawan Sebut Progres Alun-alun Cililin-Lembang Ditargetkan Capai 90 Persen pada September

Kepala DKPP KBB, Lukmanul Hakim mengatakan, kekeringan lahan persawahan di 13 desa tersebut, ada di empat kecamatan.

Di antaranya berada di Cililin, Sindangkerta, Cihampelas, dan Batujajar, dengan total lahan persawahan yang mengalami kekeringan sejauh ini ada 178 hektare.

Dari sisi sebaran, lahan persawahan di Batujajar tercatat sebagai kecamatan mengalami kekeringan terluas dengan luas 113 hektare.

Baca Juga: Polemik Kasus Dago Elos Bagian 3: Pengadilan Tetapkan Heri Muller Cs Berhak Atas Kepemilikan Tanah

Disusul Cililin seluas 33 hektare, Sindangkerta seluas 22 hektare, dan Cihampelas seluas 13 hektare.

"Jumlah ini mungkin bisa terus bertambah karena BMKG memprediksi fenomena EL Nino akan berlangsung sampai akhir tahun," kata Lukmanul Hakim, dikutip MapayBandung.com dari ANTARA, Rabu 16 Agustus 2023.

Dengan kejadian ini, produksi padi dipastikan mengalami penurunan, termasuk di Kecamatan Batujajar yang dikenal memiliki lahan pertanian padi produktif yang cukup luas.

 

Baca Juga: Waspada Krisis Air saat Kemarau, Pemkot Bandung Minta ASN Lebih Peka

Atas kondisi ini, Lukman menyebut bahwa DKPP menyiapkan dua skema, yang pertama, bagi para petani pemerintah menyiapkan insentif.

Sementara itu untuk lahan kering, pemerintah mengupayakan dukungan infrastruktur sumur bor dan mesin sedot air yang juga sebagai langkah jangka panjang.

"Untuk pemberian insentif memang sifatnya hanya sementara (saat kekeringan). Jangka panjangnya kami buat dukungan infrastruktur sumur bor dan mesin sedot air dari sungai Citarum," katanya.

Baca Juga: Polemik Tanah Sengketa Kasus Dugaan Pemalsuan Dokumen oleh Ahli Waris Tanah Dago Elos Bagian 1

Lukman juga meminta, petani di wilayah Bandung Barat dengan potensi kekeringan ini bisa adaptif memanfaatkan lahan.

Seperti memulai budidaya tanaman yang membutuhkan sedikit air.

"Kami pun meminta para petani untuk melakukan budi daya tanaman sesuai iklim dan kondisi setempat. Beberapa di antaranya dengan melaksanakan pemilihan varietas benih tahan OPT dan toleran kekeringan," ucap Lukman.***

________________________________________

Ikuti berita terbaru lainnya dengan mengikuti artikel MapayBandung.com selengkapnya di Google News, KLIK DI SINI.

Editor: Haidar Rais

Tags

Terkini

Terpopuler