13 Perawat Dikirim Pemkot Bandung untuk Magang ke Jepang, Bakal Digaji Rp15 Juta per Bulan

19 Maret 2022, 17:45 WIB
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan mengirimkan 13 perawat untuk magang ke Jepang. /HUMAS BANDUNG



MAPAY BANDUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan mengirimkan 13 perawat untuk magang ke Jepang.

Hal ini merupakan bentuk tindak lanjut kerja sama Pemkot Bandung dengan Pemerintah Kota Toyota, Jepang.

13 perawat yang dikirim oleh Pemkot Bandung ke Jepang itu terdiri dari lulusan SMK dan perguruan tinggi.

Mereka adalah lulusan dari Poltekkes Kemenkes Bandung, SMKN 15 Bandung, SMK Madani Bandung, Stikes Aisyiyah Bandung, SMK ICB Cinta Teknika, Poltekkes TNI AU Ciumbuleuit, SMK Bhakti Kencana, dan Universitas Padjadjaran.

Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, 13 perawat itu nantinya akan ditempatkan di sejumlah pelayanan kesehatan di Kota Toyota seperti di Gunma, Shiga, Fukuoka, Nigata, hingga Kagoshima.

"Saya apresiasi kegiatan ini mudah-mudahan bisa terlaksana. Lebih sering dan banyak peserta melakukan magang juga bekerja di Jepang maupun negara lain," kata Yana Mulyana dikutip MapayBandung.com dari Antara pada Sabtu 19 Maret 2022.

Baca Juga: Link Live Streaming Persib vs Persebaya di Liga 1 Malam Ini, Berburu Kompetisi Asia

Disana, mereka akan ditugaskan untuk menjadi "care worker" atau perawat lansia dimasing-masing rumah sakit yang mereka tempati.

Rencananya, pemberangkatan akan dilakukan secara bertahap.

Mereka akan mulai berangkat pada 25 Maret hingga April 2022 mendatang.

Yana berharap agar mereka semua bisa menjaga nama baik Kota Bandung dan Indonesia.

"Selama di sana jaga nama baik Kota Bandung. Mereka sebagai delegasi harus membuktikan bahwa warga Bandung itu ramah," ucap Yana Mulyana.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung, Arief Syaifudin mengatakan bahwa akomodasi dari mulai pemberangkatan hingga kebutuhan hidup semuanya ditanggung oleh Pemerintah Jepang.

Baca Juga: Inilah 4 Ciri Tubuh Tertanam Pusaka Ghaib yang Jarang Disadari, Nomor 3 Sering Dirasakan

Selama bekerja, mereka juga diberi gaji yang lumayan besar yaitu sekitar Rp15-25 juta per bulan.

Jika para peserta lulus ujian nasional di Jepang, maka menurutnya pekerjaan mereka otomatis berlanjut.

"Kegiatan kerjasama ini punya waktu lima tahun. Pendapatan para pekerja ini tahun pertama Rp15 juta, tahun berikutnya Rp20 juta hingga Rp25 juta," papar Arief Syaifudin.***

Editor: Rian Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler