Maka disarankan untuk melakukan pemeriksaan pap smear, hal tersebut untuk mengidentifikasi apakah ada risiko kanker serviks pada wanita.
“Disarankan untuk melakukan pap smear sekitar 3 sampai 5 tahun sekali untuk mengetahui resiko munculnya kanker serviks pada wanita,” kata dr. Ema.
Baca Juga: Bojan Hodak Masih Beri Kesempatan Tyronne Del Pino, Nasibnya di Persib Ditentukan Dua Pekan Lagi
4. Sering berganti pasangan saat bercinta
dr. Ema mengungkap berganti-ganti partner saat bercinta itu bisa meningkatkan penularan HPV yang menjadi penyebab utama dari kanker serviks.
Oleh sebab itu, jika wanita ada risiko gonta-ganti pasangan, dr. Ema menyarankan untuk menghentikan kebiasaan tersebut.
Atau memproteksi diri dengan menggunakan pengaman serta melakukan vaksin kanker serviks untuk mencegah munculnya kanker serviks pada tubuh.
5. Kebiasaan bercinta saat menstruasi
Menurut dr. Ema, ketika menstruasi mulut serviks akan terbuka dengan lebar, hal itu akan meningkatkan risiko infeksi maupun peradangan pada area tersebut.
“Sehingga ketika dilakukan dengan sering itu bisa meningkatkan risiko munculnya kanker serviks pada wanita,” jelasnya.