Network
MAPAY BANDUNG – Ada cara sederhana yang bisa dilakukan untuk membuat rambut uban hilang dari kepala.
Timbulnya rambut berwarna putih atau uban bagi sebagian orang sangat mengganggu. Sebab, hal itu membuat dirinya merasa tak lagi muda.
Namun, jika diperhatikan lebih jauh, uban tidak hanya ditemukan pada orang tua saja, saat ini banyak pemuda yang telah beruban sebelum menginjak usia 30 tahun.
Selain karena penuaan dini, polusi dan radikal bebas menjadi biang kerok yang merusak warna pigmen pada rambut.
Baca Juga: Ubah Pola Makan Bikin Hidup Makin Lama, Catat 8 Bahan Makanan Ini Berkhasiat Baik untuk Tubuh
Pada satu sesi majelisnya, dokter yang juga pengagas Jurus Sehat Rasulullah dr. Zaidul Akbar mengungkap rahasia mencengangkan agar terhindar dari uban serta masalah pada rambut lainnya.
"Pemahamannya, uban itu adalah oksidasi," kata dr. Zaidul Akbar seperti dilansir MapayBandung.com dari kanal YouTube Kacamata Dakwah pada Selasa 13 Juni 2023.
dr. Zaidul Akbar memberikan analogi proses oksidasi yang terjadi dalam tubuh. Proses tersebut ibarat buah apel yang dibelah, lambat laun berubah warna menjadi coklat.
“Jadi uban itu adalah oksidasi karena tubuh kita terlalu banyak radikal bebas,” ucapnya.
Selain karena polusi, oksidasi pada tubuh terjadi karena terpapar radikal bebas. Radikal bebas dalam tubuh bisa disebabkan pertahanan tubuh yang terbuka. Penyebabnya adalah akumulasi makanan tidak sehat yang dikonsumsi setiap hari.
Baca Juga: Tak Perlu Bingung, Ini Tutorial Makeup Buat Kamu yang Masih Pemula
"Nggak ada olahraga, makannya 'nyampah' penuh dengan bahan kimia, biasanya ubannya banyak," tuturnya.
dr. Zaidul Akbar juga menjelaskan jika uban karena faktor keturunan dapat dicegah dengan rutin berolahraga serta konsumsi makanan sehat.
"Nanti ubannya lama-lama akan menghitam," kata dr. Zaidul Akbar menambahkan.
Banyak yang sering menyalahkan uban di usia muda karena faktor keturunan namun, hal tersebut disebabkan karena pola makan yang tidak sehat.
dr. Zaidul Akbar juga menuturkan, salah satu penyebab lain yang dapat mempercepat proses oksidasi pada tubuh.
“Dari oksidasi, muncul hormon stres,” kata dr. Zaidul Akbar di akhir penjelasannya.***
