Network
MAPAY BANDUNG - Ada banyak cara untuk mengobati asam lambung atau maag diantaranya dengan mengkonsumsi buah-buahan.
Namun dokter yang juga seorang healthy vlogger dr. Saddam Ismail mengungkap ada beberapa buah yang tidak disarankan untuk penderita asam lambung dan maag.
Sebab, buah tersebut dapat meningkatkan asam lambung sehingga menyebabkan nyeri ulu hati, perut kembung hingga mual dan muntah.
“Ini adalah buah-buahan yang kurang baik ataupun tidak disarankan bagi penderita maag,” ujar dr. Saddam Ismail.
Berikut 3 buah yang sebaiknya dihindari pada penderita maag ataupun asam lambung, dikutip MapayBandung.com dari kanal Youtube Saddam Ismail pada Kamis, 2 Juni 2022.
1. Buah golongan jeruk
Golongan jeruk memang tidak disarankan pada penderita maag diantaranya jeruk bali, jeruk nipis, jeruk lemon ataupun golongan jeruk lainnya.
Memang vitaminnya dibutuhkan oleh tubuh, namun jika menderita sakit maag bahkan asam lambung sebaiknya itu dihindari dulu.
“Kenapa harus dibatasi ya julukan rasanya memang asam yang bisa meningkatkan risiko temen-temen kamu yang bisa mengiritasi lambung,” kata dr. Saddam Ismail.
Baca Juga: Ustadz Faizar Imbau Lakukan 3 Hal Ini Sehabis Bangun Tidur Agar Ikatan Buhul Sihir Lepas
2. Tomat
Jika saat konsumsi tomat dan sering kambuh asam lambungnya, bisa saja tomat ini menjadi penyebabnya.
Sebab menurut dr. Saddam Ismail, tomat sifatnya asam yang dapat memicu kambuhnya asam lambung.
“Tapi kalau masih makan tomat nggak kambuh, ya berarti boleh tapi dibatasi jangan berlebihan,” ujarnya.
Baca Juga: Bukan Makanan Pedas atau Telat Makan, Inilah Penyebab Asam Lambung Naik Kata Dokter Zaidul Akbar
3. Buah alpukat
“Walaupun buah alpukat ini banyak manfaatnya, tapi ini tidak bersahabat dengan orang yang ada sakit maag ataupun asam lambung,” kata dr. Saddam Ismail.
Menurutnya buah alpukat mengandung lemak sehat, yang bisa merelaksasi otot-otot lambung sehingga bisa memicu naiknya asam lambung.
Itulah beberapa buah yang sebaiknya dihindari atau dikurangi saat menderita sakit maag ataupun asam lambung menurut dr. Saddam Ismail.***
