dr. Ema Ungkap Bahaya Diet Tinggi Protein dalam Waktu Lama, Bisa Sebabkan Penyakit Ini

- 25 Februari 2022, 20:45 WIB
dr. Ema Surya Pertiwi menjelaskan tanda penyakit ginjal pada kulit.
dr. Ema Surya Pertiwi menjelaskan tanda penyakit ginjal pada kulit. /Tangkap layar YouTube/Emasuperr.

MAPAY BANDUNG - Dokter yang juga Healthy Vlogger dr. Ema Surya Pertiwi membeberkan mengenai dampak dari diet tinggi protein yang dilakukan dalam jangka waktu yang lama.

dr. Ema menyebut, tidak semua orang cocok melakukan diet tinggi protein, karena ada beberapa dampak atau efek pada kesehatan yang ditimbulkan dengan diet tersebut, apalagi jika dilakukan dalam jangka waktu yang lama.

Menurutnya, diet tinggi protein terbukti secara ilmiah menyebabkan beberapa dampak atau efek terhadap kesehatan seseorang jika dilakukan dalam jangka waktu lama yakni lebih dari 3 bulan.

"Diet tinggi protein merupakan diet yang sehat, dan terbukti mampu membantu menurunkan berat badan dengan cepat, menurunkan kadar lemak tubuh, menambah masa otot, juga menstabilkan insulin dalam darah,” ujar dr. Ema, seperti dikutip MapayBandung.com dari kanal Youtube Emasuperr, Jumat 25 Februari 2022.

Baca Juga: Bukan Hanya Pelezat Makanan, Ini Manfaat Lada Hitam untuk Kesehatan Kata dr. Zaidul Akbar

dr. Ema menambahkan, kadar protein dalam tubuh angka kecukupan gizinya sekitar 8 gram per kilogram berat badan per hari.

Sedangkan bagi yang diet tinggi kadar protein disarankan sekitar 15-20 gram per kilogram berat badan per hari, masih aman dilakukan selama 6-12 minggu.

Efek atau dampak kesehatan yang dapat terjadi jika melakukan diet tinggi protein dalam jangka waktu lama, yaitu sebagai berikut:

1. Gangguan homeostasis tulang dan kalsium

Diet tinggi protein itu menghasilkan sejumlah besar asam dalam cairan tumbuh. Kondisi tubuh yang asam dapat menghambat reabsorbsi kalsium, yang menyebabkan hiperkalsemia.

Hiperkalsiuria ini menghambat penyerapan kalsium dalam tulang sehingga dapat meningkatkan risiko penipisan tulang dan pengeroposan tulang atau osteoporosis.

Baca Juga: Bukan Janin, Ini Asal-usul Sosok Tuyul Menurut Kitab Alam Jin dan Setan Kata Ki Sukma

2. Gangguan fungsi ginjal

Ketika protein menghasilkan banyak limbah kemudian akan disaring oleh ginjal. Ketika ginjal sudah tidak mampu lagi menyaring limbah tersebut, maka akan terjadi gangguan fungsi ginjal.

3. Risiko asam urat

Diet protein lebih dari 12 minggu dapat meningkatkan keasaman dalam urat serta keasaman dalam darah sehingga dapat menimbulkan batu ginjal yang disebabkan dari asam urat.

4. Peningkatan risiko kanker

"Sering memakan daging mentah olahan terbukti dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal atau kanker usus, serta mengkonsumsi daging dan susu yang mengandung protein dalam jumlah besar akan meningkatkan terkena kanker prostat pada pria di usia 50 tahun ke atas. Dan pada wanita kelebihan protein ini akan meningkatkan risiko terkena penyakit payudara," kata dr. Ema.

Baca Juga: dr. Zaidul Akbar Sebut Resep Sambiloto dan 2 Rempah Ini Bisa Sembuhkan Demam Tifus

5. Gangguan fungsi hati

Adanya hipoalbuminemia atau kadar protein yang terlalu tinggi dalam darah dapat meningkatkan transaminase pada hati.

Penderita gangguan ini akan merasakan gejala seperti pada orang yang sakit maag yaitu nyeri perut, begah, kembung dan nyeri di ulu hati.***

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x