Jarang Ganti Pembalut Bisa Picu Kanker Serviks Kata dr. Ema Surya, Simak 4 Penyebab Lainnya

2 November 2023, 14:00 WIB
Ilustrasi. 8 tips praktis cegah sakit punggung saat menstruasi. /Pixabay



MAPAY BANDUNG - Dokter yang juga healthy vlogger, dr. Ema Surya Pertiwi mengatakan, jarang mengganti pembalut saat menstruasi dan melakukan 4 kebiasaan berikut jadi penyebab penyakit kanker serviks. Mulai dari sekarang, segera hentikan kebiasaan-kebiasaan ini.

Kenker serviks sendiri adalah penyakit berbahaya yang sangat dihindari wanita.

Maka, perlu dilakukan sejumlah hal untuk mengantisipasi timbulnya kanker serviks, salah satunya dengan mengubah kebiasaan buruk.

Baca Juga: Profil Desy Ratnasari, Artis Cantik yang Dirumorkan Maju di Pilgub Jabar 2024

dr. Ema Surya Pertiwi mengatakan, ada sejumlah kebiasaan yang bisa memicu kanker serviks bagi para wanita.

Kebiasaan ini sering dilakukan, dan harus segera ditinggalkan, karena bisa meningkatkan risiko kanker serviks.

Dilansir MapayBandung.com dari YouTube Emasuperr, Kamis 2 November 2023, berikut 5 kebiasaan yang bisa jadi penyebab kanker serviks menurut dr. Ema Surya Pertiwi.

1. Sering keputihan

"Keputihan yang disertai bau tidak sedap, gatal yang luar biasa dan berkepanjangan, akan meningkatkan risiko kanker serviks," tutur dr. Ema..

Jika mengalami kondisi seperti itu segeralah untuk memeriksakan diri ke dokter.

Namun, apabila keputihan belum juga sembuh, disarankan untuk melakukan tes pap smear sebagai deteksi dini kanker serviks.

"Tes pap smear sangat disarankan dan dilakukan secara rutin, oleh wanita yang sudah berhubungan seksual 2 kali atau usia 21 tahun ke atas, serta disarankan rutin melakukan tes ini 3-5 tahun sekali," tuturnya.

Baca Juga: Tangani Sampah, Warga Arcamanik Kota Bandung Terapkan Be Smart

2. Merokok

Merokok dapat menjadi pemicu kanker serviks, karena mengandung banyak sekali zat-zat yang berbahaya untuk tubuh.

"Tak hanya pada kanker serviks, kandungan yang ada di dalam rokok seperti tar dan nikotin dapat meningkatkan risiko kanker hidung atau nasofaring, dan kanker paru-paru," kata dr. Ema.

3. Bergonta-ganti pasangan

Bergonta-ganti pasangan saat berhubungan seksual, akan sangat rentan terkena kanker serviks, karena akan meningkatkan penularan HPV atau Human Papilloma Virus.

"Cegah dengan mendapatkan vaksin kanker serviks, dan penggunaan kondom. Namun, tentunya berganti-ganti pasangan saat berhubungan seksual sangatlah tidak dianjurkan," katanya.

4. Sabun kewanitaan

"Kebiasaan mencuci area kewanitaan, dengan sabun-sabun pembersih kewanitaan yang beraroma wangi, justru akan meningkatkan risiko kanker serviks," ujar dr. Ema..

Sebab, mencuci area kewanitaan dengan pembersih yang ada zat kimianya, dapat membunuh bakteri baik di area tersebut.

Sehingga akan memunculkan bakteri-bakteri jahat dan memicu terjadinya keputihan, serta meningkatkan risiko kanker serviks.

"Jika ingin menggunakan sabun pembersih kewanitaan ini, disarankan untuk membersihkannya di area luarnya saja, tidak sampai ke dalam, serta jangan terlalu sering," ujarnya.

Baca Juga: Cacar Monyet Ditemukan di Bandung! Kenali Penyebab, Gejala dan Pengobatan

5. Pembalut

Sambung dr. Ema menjelaskan, memakai pembalut berkepanjangan juga bisa meningkatkan risiko kanker serviks.

"Ada kebiasaan keliru yang mungkin masih sering dilakukan oleh para perempuan. Yakni ketika menstruasi jarang mengganti pembalutnya lebih dari 8 jam per hari, dan menggunakan pembalut lebih dari 7 per bulan," ucap dr. Ema.

Hal keliru ini justru akan meningkatkan risiko kanker serviks, karena di dalam pembalut terdapat beberapa zat kimia yang tidak baik untuk kesehatan di area kewanitaan.***

Editor: Rian Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler