Wanita Wajib Waspada! 8 Kebiasaan Ini Jadi Pemicu Kanker Serviks, Jangan Dilakukan Lagi

5 Mei 2023, 19:30 WIB
8 kebiasaan berikut ini bisa menjadi pemicu kanker serviks menurut dokter juga healthy vlogger dr. Ema Surya Pertiwi, jangan dilakukan lagi. /Youtube Emasuperr

MAPAY BANDUNG - Dokter yang juga healthy vlogger dr. Ema mengungkap beberapa pemicu kanker serviks.

Ternyata, ada sejumlah kebiasaan yang bisa memicu kanker serviks. Maka dari sekarang, hindari kebiasaan-kebiasaan tersebut.

Kanker serviks sendiri adalah kanker yang muncul pada sel-sel di leher rahim yang berkembang terus hingga tak terkendali. Kanker serviks ini sangat berbahaya bagi perempuan.

 

Baca Juga: CEK FAKTA: 16 Prajurit Kopassus Dinyatakan Meninggal Dunia di Papua, Benarkah? Begini Faktanya

Dirangkum MapayBandung.com dari kanal Youtube dr. Ema Surya Pertiwi pada Jumat 5 Mei 2023, berikut 8 pemicu kanker serviks.

1. Mencuci area Miss V dengan sabun pembersih kewanitaan

Mencuci area miss V dengan sabun pembersih tidak hanya memaparkan area Miss V dengan zat kimia, tapi juga bisa membunuh bakteri-bakteri baik di sana.

Sehingga meningkatkan munculnya bakteri jahat, keputihan dan meningkatkan resiko munculnya kanker serviks.

“Disarankan kalau misalnya emang pengen pakai sabun pembersih cukup di area luarnya saja jangan sampai masuk ke dalam dan jangan terlalu sering,” kata dr. Ema.

2. Memakai pembalut terlalu lama

Kebiasaan kedua adalah jarang mengganti pembalut lebih dari 8 jam setiap hari serta menggunakan pembalut lebih dari 7 hari setiap siklusnya.

Menurut dr. Ema, jika dilakukan terus-menerus akan meningkatkan risiko munculnya kanker serviks, karena terdapat zat kimia seperti dioksin dan klorin

“Jika diakumulasi terus-menerus bisa meningkatkan risiko munculnya kanker serviks,” ujar dr. Ema.

“Gantilah celana dalam dan rajinlah mencuci celana dalam untuk mengamankan kesehatan area Miss V,” lanjutnya.

Baca Juga: Sudah Tayang! Ini Sinopsis Film Angel: Kami Semua Punya Mimpi, My Idiot Brother 2

 

3. Sering keputihan dan berbau tidak sedap

Jika sudah menjalankan pola hidup sehat dan sudah konsumsi obat tapi keputihan tidak kunjung hilang dan terus bertambah, disarankan untuk melakukan pemeriksaan pap smear.

Hal tersebut untuk mengidentifikasi apakah ada risiko kanker serviks pada wanita.

“Disarankan untuk melakukan pap smear sekitar 3 sampai 5 tahun sekali untuk mengetahui risiko munculnya kanker serviks pada wanita,” kata dr. Ema.

4. Sering berganti pasangan saat bercinta

dr. Ema mengungkap berganti-ganti pasangan saat bercinta bisa meningkatkan penularan HPV yang menjadi penyebab utama dari kanker serviks.

Oleh sebab itu, dr. Ema menyarankan untuk menghentikan kebiasaan tersebut.

Atau memproteksi diri dengan menggunakan pengaman serta melakukan vaksin kanker serviks untuk mencegah munculnya kanker serviks pada tubuh.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Benarkah Lucas Gama Resmi Gabung Persib?

5. Kebiasaan bercinta saat menstruasi

Menurut dr. Ema, ketika menstruasi mulut serviks akan terbuka dengan lebar, hal itu akan meningkatkan risiko infeksi maupun peradangan pada area tersebut.

“Sehingga ketika dilakukan dengan sering itu bisa meningkatkan risiko munculnya kanker serviks pada wanita,” jelasnya.

6. Mengalami pendarahan yang abnormal

Saat mengalami pendarahan atau flek darah saat sedang bercinta, waspada itu bisa menjadi salah satu pemicu adanya kanker serviks.

Selain itu, jika mengalami pendarahan atau bercak di luar siklus menstruasi seperti biasanya, hal itu juga perlu diwaspadai risiko kanker serviks.

“Misalnya biasanya selesai dalam waktu 5 hari, namun tanggal ke 10, 11, 12 muncul bercak darah lalu berhenti dan siklus menstruasi berputar lagi. Jika terjadi sekali dua kali oke. Namun jika bercak darah itu muncul terus-menerus setiap kalian mau menstruasi, maka perlu diwaspadai,” pungkasnya.

Baca Juga: Sejarah Singkat Nama Ujungberung, Ternyata Berasal dari Peristiwa Penting Ini

 

7. Riwayat penggunaan kontrasepsi atau KB

Menurut dr. Ema, wanita yang menggunakan KB hormonal dalam jangka waktu lebih dari 5 tahun memiliki faktor risiko lebih tinggi terkena kanker serviks.

“Makanya perlu diperhatikan terhadap tubuh sendiri kalau ada gangguan hormonal disarankan lebih baik pilih KB non hormonal maupun kondom,” pungkasnya.

8. Kebiasaan merokok

dr. Ema menyebut, di dalam rokok terdapat banyak kandungan zat kimia berbahaya seperti nikotin, karbon monoksida yang bisa meningkatkan risiko munculnya kanker.

Tidak hanya kanker serviks, namun juga kanker hidung, nasofaring, hingga kanker paru-paru.

Hal itu terjadi bukan hanya pada wanita perokok aktif saja, namun wanita perokok pasif karena menghirup asap rokok pada lingkungan sekitarnya.***

Ikuti berita MapayBandung.com lainnya di Google News.

Editor: Rian Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler