MAPAY BANDUNG - Dokter yang juga seorang praktisi herbal, dr. Zaidul Akbar mengungkapkan penyebab seseorang mudah mengantuk setelah makan.
Menurut dr. Zaidul Akbar, seseorang yang mudah mengantuk setelah makan merupakan salah satu ciri bahwa orang tersebut kekurangan enzim pada tubuhnya.
Dokter Zaidul Akbar menerangkan jika seseorang kekurangan enzim ciri-ciri yang paling gampang dikenali adalah mudah mengantuk setelah makan.
"Oleh karena itu, agar tidak mengantuk setelah makan dan enzim tidak banyak terkuras, kurangi bahkan jika bisa stop mengkonsumsi jenis makanan yang menguras enzim seperti nasi putih, tepung dan gula," kata dr, Zaidul Akbar, seperti yang dikutip MapayBandung.com melalui kanal Youtube Segimoe pada Senin 31 Januari 2022.
Baca Juga: Ga Susah! Berikut Ini Tips dari dr. Saddam Ismail Agar Terhindar dari Penyakit Kencing Manis
Selain mengurangi mengkonsumsi makanan penyebab terkurasnya enzim, dr. Zaidul Akbar juga menyarankan untuk lebih sering mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan ditambah dengan rempah dan rimpang seperti jahe, daun salam, serai dan lainnya.
dr. Zaidul Akbar menambahkan, jika kita belum bisa mengurangi makan nasi putih maka nasi yang kita makan bisa ditambah dengan kongbap yang isinya biji-bijian yang kaya akan protein dan enzim.
Apalagi jika ditambah dengan mengkonsumsi probiotik, seperti konsumsi buah yang diberi madu, maka manfaat dari probiotik tersebut bisa kita dapatkan.
Baca Juga: dr. Zaidul Akbar Sebut Hipertensi Terjadi Akibat Keseringan Makan Lemak, Atasi Pakai Cara Mudah Ini
Lanjut dr. Zaidul Akbar menjelaskan rasa ngantuk akan bisa terkontrol, dan badan juga akan terasa enak saat kita menghindari beberapa bahan makanan yang disebutkan diatas.
Hal tersebut terjadi karena kita sudah mengurangi konsumsi olahan makanan yang dapat memperberat kerja organ kita.
"Ada baiknya sumber dari olahan makanan yang kita konsumsi diganti dengan sumber bahan makanan yang sehat, dan tidak memberatkan fungsi organ agar kita bisa terus sehat dan merasakan manfaat dari cara hidup sehat tersebut," ujar dr. Zaidul Akbar.***