MAPAY BANDUNG – Dokter yang juga pendakwah dr. Zaidul Akbar mengungkap cara untuk obati kencing manis, diabetes, hingga gula darah tinggi secara alami dengan mengurangi konsumsi makanan tertentu.
Menurut dr. Zaidul Akbar, kadar gula darah adalah tingkat glukosa yang harus diatur batas normalnya dalam darah.
Jika tubuh tidak dapat mengatur kadar gula darah normal, akan mengakibatkan diabetes hingga kencing manis.
Gula darah yang tidak segera diobati dan dibiarkan memburuk, akan mengakibatkan luka yang sulit untuk disembuhkan.
Baca Juga: Tanggapi Pernyataan Jaksa Agung Soal Hukuman Koruptor, Ketua KPK: Memang Harus Dihukum Mati!
Dilansir MapayBandung.com dari kanal YouTube Kitab Kuning pada Rabu 24 November 2021, berikut ini kiat yang dapat dilakukan untuk mengobati kencing manis, diabetes, hingga gula darah tinggi.
Namun sebelumnya, dr. Zaidul Akbar menjelaskan akar permasalahan gula darah yang tinggi.
“Kita harus tahu dulu, yang bikin gula darah naik itu apa? Terutama makanan dan minuman tertentu yang bisa menyebabkan gula darah naik,” ucapnya menjelaskan.
dr. Zaidul Akbar menuturkan, ada beberapa makanan yang harus dihindari sebelum melakukan pengobatan kencing manis dan diabetes.
Menurutnya, gula pasir dapat meningkatkan kadar gula darah bila di konsumsi secara berlebihan. Namun, ada bentuk lain dari gula pasir atau karbohidrat simpleks yaitu tepung terigu.
“Lama-lama ketika orang sring konsumsi tepung-tepungan, lama-lama tubuhnya akan naik gula darahnya,” kata dr. Zaidul Akbar.
Jika belum bisa lepas dari tepung terigu, bisa diganti dengan tepung mocaf (Modified cassava flour). Tepung mocaf adalah tepung ubi kayu yang dimodifikasi sehingga berbentuk seperti butiran beras.
Sumber-sumber bahan makanan lain yang dapat meningkatkan gula darah naik hendaknya dikurangi dan ganti dengan sumber yang sehat.
“Contohnya seperti ini, kalau biasanya makan nasi putih mulai berganti dengan makan beras cokelat, merah, atau hitam,” ucapnya.
dr. Zaidul Akbar kembali menegaskan, jangan pernah membuang asupan karbohidrat dalam porsi sehari-hari. Perlu diperhatikan, untuk mengurangi takaran serta jumlahnya.
"Jangan tinggalkan karbohidrat, tetap makan namun dalam jumlah yang terkontrol," tuturnya.***