MAPAY BANDUNG - Penyaluran vaksinasi Covid-19 belum merata seluruhnya di Indonesia.
Relawan Kemenkes yang juga influencer dr. Tirta Mandiri Hudhi pun memberikan komentarnya.
dr. Tirta menyadari bahwa pasti ada sebagian orang yang masih harus menunggu untuk mendapatkan jatah vaksinnya.
Untuk itu, dr. Tirta meminta masyarakat yang belum mendapat bagian vaksin, untuk tetap tenang dan tidak panik.
“Jangan panik kalau belum dapat jatah vaksin. Karena dosis terbatas (terutama di luar Jawa, karena distribusi dosis yang masih lama),” tulisnya di akun Instagram @dr.tirta dikutip MapayBandung.com Senin, 2 Agustus 2021.
dr. Tirta melanjutkan, bagi mereka yang masih menunggu jatah vaksin untuk lebih memperhatikan pola hidup sehat.
Karena hal ini sangatlah penting untuk memerangi pandemi Covid-19.
“Sembari menunggu giliran vaksin, tidak ada salahnya merubah pola hidup Anda,” tulisnya lagi.
Pola hidup sehat dinilai sangat penting karena beberapa penyakit seperti gula dan darah tinggi akan membuat virus mudah me-replikasi.
Apalagi obesitas, yang terbukti meningkatkan risiko Covid-19.
Baca Juga: Link Pendaftaran Sentra Vaksinasi Kabupaten Bandung yang Digelar Sampai September
Oleh karena itu influencer dengan 2.3 juta followers di Instagram ini memberikan beberapa langkah untuk menjalani pola hidup sehat.
Salah satu langkah hidup sehatnya adalah dengan melakukan diet rendah karbohidrat, gampangnya mengganti beras dengan kentang, beras merah, ataupun jagung.
“Diet rendah karbo itu penting, apalagi kalau ada komorbid DM serta obesitas,” tulisnya lagi.
Selanjutnya ada diet rendah garam, terutama bagi mereka yang menderita hipertensi.
Baca Juga: Denny Darko Ungkap 3 Zodiak Bakal Dapat Rezeki Nomplok Agustus Ini, Zodiak Apa Saja ya?
Kemudian, dia juga menganjurkan untuk rajin berolahraga minimal tiga kali dalam seminggu.
Olahraga dan aktivitas fisik menjadi penting dan akan membantu menjaga fisik tetap fit.
Lebih jauh dr. Tita juga memberikan saran untuk mereka yang sedang dalam proses pemulihan dari Covid-19 agar meningkatkan makanan yang tinggi protein, dimana protein ini sering kali dilupakan oleh pasien.
“Ketika proses recovery (pemulihan), pentingnya kita meningkatkan makanan yang mengandung protein. Komponen yang terlupakan, protein tidak hanya di telur ayam,” jelasnya lagi.*** (David Wardana/JOB Training)