Pola Makan Sehat Bantu Kurangi Risiko Dampak Covid-19 yang Parah, Tetap Sehat di Tengah Pandemi Virus Corona

14 Juni 2021, 09:38 WIB
Ilustrasi buah dan sayuran /pixabay.com

MAPAY BANDUNG - Penelitian terbaru menemukan bahwa apa yang Anda makan - dan apa yang tidak Anda makan - dapat menurunkan peluang Anda terkena infeksi Covid-19 ringan hingga parah.

Seperti diketahui, jika makanan yang mengandung serat, lemak sehat, dan banyak vitamin dan mineral dapat mendukung respons imun yang sehat.

Tetapi ternyata, ada hubungan lain antara pola makan dengan risiko atau tingkat keparahan Covid-19.

Baca Juga: Polisi Pastikan Musisi yang Ditangkap Karena Kasus Narkoba Adalah Anji

Dikutip Mapay Bandung dari everydayhealth.com mengatakan bahwa, studi yang diterbitkan 7 Juni di jurnal online BMJ Nutrition, Prevention & Health, adalah yang pertama melaporkan hubungan antara pola makan dengan tingkat keparahan Covid-19.

Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis tanggapan survei dari 2.884 dokter dan perawat yang bekerja di Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, Inggris, dan Amerika Serikat.

Dokter dan perawat ini adalah yang bertanggung jawab atas pasien dengan infeksi Covid-19.

Survei tersebut berbasis web, dan dilakukan sejak Juli sampai September 2020 yang lalu. Survei berisikan sekitar 100 pertanyaan yang mencakup riwayat kesehatan responden, obat-obatan saat ini, gaya hidup, gejala Covid-19, dan preferensi makanan.

Para peneliti akhirnya mengelompokkan responden ke dalam beberapa kategori berbeda, berdasarkan tanggapan mereka tentang seberapa sering mereka makan berbagai makanan.

Kategori responden yang sering memakan makanan jenis nabati (tinggi sayuran, kacang-kacangan, dan kacang-kacangan, dan rendah daging merah dan olahan), pescatarian (pola makan nabati, yang termasuk makanan laut), dan rendah karbohidrat atau tinggi protein.

Hasil penelitian yang pertama menyebutkan jika orang yang makan lebih banyak buah, sayuran, dan ikan lebih kecil kemungkinannya mengalami Covid-19 yang parah.

Baca Juga: Hasil Pertandingan Euro 2020-2021: Inggris Menang Tipis, Belanda Bertarung Sengit

Setelah menganalisis data survei, para peneliti menemukan bahwa responden yang mengikuti pola makan nabati memiliki risiko 73 persen lebih rendah terkena Covid-19 sedang hingga parah; bagi mereka yang mengikuti pescatarian, risikonya 59 persen lebih rendah.

“Kami juga menemukan bahwa mereka yang mengikuti rendah karbohidrat-protein tinggi memiliki peluang lebih besar terkena Covid-19 sedang hingga berat dibandingkan dengan mereka yang mengikuti pola makan nabati,” kata Sara Seidelmann, MD, dokter penyakit dalam di Stamford Health dalam Stamford, Connecticut, dan rekan penulis penelitian ini, dalam website everydayhealth, Jumat, 11 Juni 2021.

Hubungan ini tetap ada bahkan setelah memperhitungkan Body Mass Index (BMI) dan kondisi medis yang hidup berdampingan.

Para peneliti mengontrol beberapa variabel yang berpotensi berpengaruh, termasuk usia, etnis, spesialisasi medis, merokok, dan aktivitas fisik.

Namun peneliti mengatakan perlu penelitian yang lebih lanjut untuk mengetahui dengan jelas hubungan pola makan dengan Covid-19 tersebut.

Hal ini terjadi karena penelitian mengalami beberapa kekurangan dalam temuan mereka.

Baca Juga: Jadwal Pelayanan SIM Keliling Kabupaten Bandung Senin 14 Juni 2021, Mulai Pukul 08.00 WIB

Direktur medis untuk pusat pengobatan fungsional di Klinik Cleveland di Ohio mengatakan, studi ini dilakukan pada awal pandemi, dan orang-orang melaporkan sendiri apakah mereka mengikuti diet tertentu tahun lalu.

"Seringkali orang dalam studi nutrisi tidak secara akurat mengingat apa yang telah mereka makan, dan mereka cenderung melaporkan makan makanan yang lebih sehat karena mereka tahu mereka sedang dipantau. Dalam pikiran saya, hasil ini adalah dukungan lain untuk makan makanan lebih sehat," katanya.

Meskipun apa yang Anda makan dan minum dapat membuat perbedaan dalam mencegah, melawan, dan pulih dari infeksi termasuk Covid-19, menurut World Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa tidak ada makanan atau suplemen makanan yang dapat menyembuhkan penyakit ini.

Untuk melindungi diri dari paparan atau penyebaran Covid-19, direkomendasikan untuk mendapatkan vaksin.

Baca Juga: Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Kota Bandung Hari Ini, Senin 14 Juni 2021

Sebaliknya, jika belum sepenuhnya mendapatkan vaksinasi, kenakan masker yang menutupi hidung dan mulut dan menjauhkan diri setidaknya enam kaki atau 1,5 sampai 2 meter dari orang-orang ketika berada luar.*** (David Wardana Saputra)

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: Everyday Health

Tags

Terkini

Terpopuler