Seketika Edi merasa dahaga dan ingin membeli minuman di pasar itu, namun terdengar bisikan dari sosok yang tidak kasat mata. Suara tersebut menyuruhnya untuk jangan membeli arang apapun di apasar dan memintanya untuk segera memutar kendaraan ke arah berlawanan.
Merasa ada yang tak beres, Ia segera kembali ke arah tempat menurunkan penumpang. Di balik rasa penasarannya Ia melihat ke belakang dari arah spionnya.
Betapa terkejutnya saat mengetahui pasar yang dilewati sudah lenyap tidak bersisa. Keadaan semakin mencekam hingga kabut dan udara dingin kembali menerjang.
Baca Juga: Pantas Diberi Nama Dago, Begini Asal-usul Kawasan Terkenal di Kota Bandung Ini
Enggan menggunakan jalan yang sama, Edi akhirnya meneruskan perjalanan hingga pertigaan Lembang kemudian melanjutkan perjalanan ke arah Setiabudi.
Tak masalah berputar jauh, asalkan Ia dapat kembali ke Cimahi tanpa melewati pasar setan misterius yang masih diingatnya itu.
Sejak kejadian mengerikan di luar nalar tersebut, Edi enggan untuk mengantar penumpang dari Lembang menuju Parongpong lewat Jl. Kolonel Masturi saat malam hari.***